Showing posts with label #Experience. Show all posts
Showing posts with label #Experience. Show all posts

Wednesday, September 25, 2019

Akhirnya wis-udah: Seberapa susah kuliah master di Korea Selatan?

Alhamdulillah, 2019 menjadi tahun yang begitu istimewa. Tidak pernah terpikir bisa sampai di titik ini. Bisa kembali mengenakan toga untuk kedua kalinya dan masih sama tanpa PW. Lol, salah fokus. Dua tahun akhirnya terlalui dengan baik meskipun dalam perjalanannya tak pernah luput dari sambat a.k.a mengeluh, perasaan ingin berhenti dan aksi-aksi alay yang tidak dewasa lainnya. Kalau diingat-ingat kenapa saya selebay itu ya? 


Maklum, apapun yang sudah terlalui jadi terlihat mudah. Padahal saat menjalani rasanya susah menahan diri untuk tidak menyerah. Banyak saksi hidup yang bisa ditanya, sudah berapa kali saya ingin berhenti dan pulang dari melanjutkan studi master di Busan ini? sudah berapa tweet yang isinya keluhan dan cuitan putus asa? Mungkin banyak yang akan komentar, “itu mah kamu aja yang terlalu mudah terbawa emosi” Benar kok, orang melankolis mah emang begitu. Lol.

Postingan kali ini, ingin celoteh panjang mengenai suka duka kuliah master di Korea Selatan. Lebih tepatnya di kampus saya dan sedikit pandangan di kampus-kampus lain (sejauh yang saya tau). Disclaimer: mengandung banyak curhatan yang bersifat pribadi, kalau bosen bilang ya. Jangan langsung pamit. #kenapaarahnyakesiniya


Ada banyak yang punya cita-cita dan target khusus untuk bisa menimba ilmu di negeri gingseng. Beberapa karena memang suka budaya ataupun bahasanya, ada juga yang jadi fans berat K-pop, K-drama, dan K lainnya. Kalau saya pribadi sampai sekarang masih ingin sekali bisa menimba ilmu di Belanda, mimpi yang tertunda rasanya.

Jadi, kenapa saya ambil Master di Korea Selatan, tepatnya di Busan?
Anammox, yap alasan utama dan satu-satunya karena topik penelitian. Saya bukan fans K-pop, K-drama ataupun K-budaya dan K-bahasa, riset yang membawa saya sampai ke Busan. Anammox belum banyak dipelajari lebih lanjut sebanyak topik sistem activated sludge yang sudah lebih dari 100 tahun. Anammox ini diterapkan dalam sistem pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.


Saya tergabung dalam laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dan Energy. Makin dekat dengan dunia biologi, mata pelajaran yang dulunya amat saya benci karena lebih suka matematika dan fisika, dibanding biologi yang banyak hafalannya. Namun makin kesini, Allah makin mendekatkan dengan apa yang tidak saya suka. Sekarang justru jadi jatuh cinta.

Bagaimana sistem perkuliahan di Busan?
Tidak jauh lebih mudah dari pada dulu kuliah di ITS. Tapi dari segi GPA entah kenapa lebih bagus daripada dulu di ITS. betapa beruntungnya saya, alhamdulillah 😁 Sebelum mulai perkuliahan memang sudah janji sama diri sendiri, terbang jauh-jauh ke Busan tidak mau setengah-setengah. Harus totalitas, seberat dan sesusah apapun harus sampai maksimal. Ambis ya? Ada yang bilang begitu. Tapi bagi saya pribadi, ini sepenuhnya jadi tanggung jawab saya karena telah mengambil keputusan lanjut studi. Ada banyak harapan yang saya bawa sampai kesini terutama ayah dan ibuk. Jadi, saya ingin memberikan yang terbaik, semaksimal yang saya bisa.

Untuk studi master di kampus saya, PNU, kebanyakan mahasiswa Indonesia mendapatkan beasiswa penelitian dan beasiswa kampus sehingga diwajibkan untuk stay di lab melakukan penelitian. Pun hal tersebut berlaku untuk saya. Jam kerja masing-masing lab berbeda. Untuk lab saya, Senin sampai Jumat wajib mulai dari pukul 09.00 sampai 18.00. Kalau sabtu optional saja jika ada penelitian. Tapi kalau saya selalu ada penelitian disebabkan karena reaktor saya sistem kontinu. No telat-telat karena yang telat akan dicatat dan diberi sanksi. Senior di lab saya sangat disiplin ~ Bersyukur bisa memacu saya juga jadi ikut disiplin dan tepat waktu.

Lab lain ada yang mulai jam 10.00 – 18.00, ada juga yang 09.00 – 21.00. Atau bahkan ada yang 09.30 sampai 22.00. Jadi tidak bisa disamakan, bersyukur banget kalau lab yang tidak ada jam wajib lab. Bisa datang dan pergi sesuka hati. Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau ya ~


Mahasiswa program studi master dibebankan 24 sks. Beban mahasiswa master disini memang lebih ke penelitian di lab daripada di kelas. Tapi jangan salah paham juga, kelas memegang andil yang besar dalam penentu kelulusan. Kebanyakan kelas malam yang tersedia, jadi sesudah jam lab selesai. Bisa dibayangkan saja pagi sampai sore ada penelitian di lab dan malamnya kuliah. Saya berusaha menikmati setiap mata kuliah yang saya ambil biar tidak terasa bebannya, meskipun tidak bisa dipungkiri Prof pada tiap kelas tidak pernah absen memberikan tugas. Normal lah ya ~

Untuk nilai disini transparan sekali, hasil kuis, tugas dan ujian selalu diberikan oleh Prof. Setelah ujian akhir pun bisa tahu nilai total yang didapatkan. Jadi bisa tahu nilai akhir yang didapatkan. Prof juga sangat terbuka kalau misal ada nilai yang salah ataupun tidak sesuai. Sebagai mahasiswa asing, Prof juga tidak membedakan dengan mahasiswa Korea. Prof juga cukup strict saat memberikan nilai. Bahkan ada prof yang memberikan nilai minus kalau ada jawaban yang salah.

Untuk sistem belajar mengajar dibebaskan memilih mata kuliah yang ada di syllabus, kalau saya jelas memilih kelas dengan pengantar bahasa Inggris. Agar lebih tersampaikan dua arah juga sih dan Alhamdulillah puas dengan semua kelas yang saya ambil. Kalau di kelas Prof juga sangat interaktif dengan mahasiswa. Bahasa Inggrisnya juga tidak perlu diragukan lagi karena semua Prof khususnya di department saya pernah mengambil post-doctoral di USA. Mantap kan ~

Progress penelitian di lab saya setiap satu minggu sekali. Presentasi update penelitian yang sedang dikerjakan dan juga ada giliran review paper. Bagus sekali menurut saya, bisa memastikan bahwa penelitian terus berjalan dan dalam track yang tepat. Lebih terarah juga kalau semisal ada problem yang terjadi. Jadi selama jadi mahasiswa master, 2 tahun penuh bisa totalitas melakukan penelitian.

Bagaimana hubungan dengan Prof dan teman lab?
Beruntung, as always seperti nama saya. Prof saya orang yang baik karena saya percaya setiap orang terlahir baik. Sejak awal bergabung di lab, Prof memberikan kepercayaan penuh pada saya dengan memberikan kesempatan untuk mendesign sendiri penelitian yang ingin saya kerjakan. Berawal dari satu reaktor untuk pengembangbiakan anammox, bertambah satu reaktor untuk penelitian proses deamonifikasi dalam sistem single dan di akhir masa studi bertambah lagi satu reaktor kombinasi membrane aerasi untuk proses deamonifikasi. Beban lab yang berat dan tidak ada habisnya, rasanya begitu, hingga masa-masa persiapan wis-udah masih saja repot dengan reaktor dan semua progressnya.


Hal baiknya, Prof memberikan kesempatan belajar dan meneliti yang tidak tanggung-tanggung. Saya diberikan kesempatan untuk bisa terus mengeksplore hal-hal yang ingin saya teliti lebih lanjut. Plus saya harus bisa memanajemen waktu sebaik mungkin agar imbang antara penelitian dan menikmati masa muda #ceileh.  Beberapa kali tawaran lanjut studi diberikan oleh Prof dengan beasiswa penuh dan potongan waktu studi 3.5 tahun, namun banyak pertimbangan, salah satunya restu Ibu, yang akhirnya membuat saya tidak bisa mengambil tawaran itu. Jujur juga topik yang ingin saya teliti saat studi lanjut tidak bisa totalitas dilakukan di lab yang sekarang. Jadi mencari tempat baru sepertinya keputusan yang tepat.

Tawaran menjadi researcher akhirnya saya terima dari Prof dengan banyak pertimbangan. Satu, karena tawaran diberikan Prof sebelum lulus jadi sebagai cara aman agar hubungan baik dengan Prof tetap terjaga dan bisa lulus sesuai waktu yang ditentukan. Mengingat banyak tawaran Prof yang tidak saya terima sejauh ini. Dua, alasan yang harusnya tidak jadi alasan karena yang menjadi alasan justru pamit. Lol. Tidak ada yang perlu disesalkan. Sekarang yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah. Insya Allah ~


Lalu,  bagaimana dengan teman lab? Well, beda budaya, beda negara, beda cara pikir dan saya mencoba memahaminya dengan baik. Satu tim penelitian anammox saya terdiri dari 5 orang yang datang dan pergi. Pernah ada konflik serius karena penelitian saya disabotase akibat ada konflik perasaan. Ketawa aja kalau inget masa lalu ini. Untunglah setelah doi lulus, saya bisa kembali fokus mengerjakan penelitian.

Teman-teman korea menurut hemat saya, punya daya saing tinggi, ambisius, dan perfeksionis. Satu lagi, banyak yang berlomba-lomba mendapatkan hati Prof.  Belum lagi, ada yang tega menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diimpikan. Sabotase sampel kemarin mirip-mirip seperti di drama korea. Jadi kalau ada yang nanya gimana di Korea? Yah mirip-miriplah di drama korea gitu. Wkwkw bedanya belum ketemu oppa yang seiman. Lol.


Wis-udah, terlepas banyaknya halang rintang, cobaan dan ujian hidup yang sangat mendewasakan dalam dua tahun ini, saya selalu  percaya bahwa selalu ada kebaikan bersama niat baik dalam menuntut ilmu. Yakin, terus ikhtiar, doa dan tentunya restu dari kedua orang tua. Sebab keberhasilan dan kemudahan yang saya dapat hingga saat ini adalah karena terkabulnya doa-doa tulus ayah dan ibuk di rumah.

Wis-udah, selesai juga studi strata 2. Perlu rehat sejenak mengaplikasikan apa yang sudah didapat. Membagikan ilmu dan pengalaman agar kebermanfaatannya terus mengalir. Persiapan untuk strata 3 rasanya perlu disiapkan lebih awal juga, karena perjalanan kedepan masih panjang. Semoga apa yang disemogakan dan diperjuangkan dengan niat baik bisa terwujud. Aamiin.


Terima kasih untuk yang sudah selalu setia mendoakan dan memberikan support tanpa henti. Terima kasih banyak sudah terus tetap tinggal, meskipun banyak alasan untuk pergi. Sungguh syukur ini haruslah selalu berlebih ~

Wednesday, May 22, 2019

Tips Belajar Efektif Saat Anak Sakit

Salam semangat untuk para ibu dan calon ibu super hebat yang ada di seluruh penjuru dunia ~ Cuaca yang tak menentu belakangan ini, kadang hujan, dan kadang justru panas banget pasti bikin kita khususnya anak-anak jadi gampang buat sakit nih. Tetiba langsung ingat keponakan yang sedang aktif-aktifnya belajar. Nah, kalau anak-anak sudah sakit, apalagi yang udah sekolah pasti bakal ketinggalan banyak pelajaran. Padahal sebentar lagi mereka juga udah mau ujian kan.


Harus lebih ekstra pengertian kan ya kalau anak-anak lagi sakit :| (credits: consumerreports.org)
Belum lagi kalau penyakit yang diderita cukup parah sehingga mengharuskan untuk dirawat di rumah sakit dan tidak bisa pergi sekolah selama seminggu. Pasti para ibu-ibu dan tante-tante (ini saya) khawatir banget dong ya, kalau si adek ketinggalan banyak materi pelajaran. Apalagi materi pelajaran eksakta, contohnya matematika yang notabene jadi mata pelajaran menakutkan dan paling susah ketika harus belajar sendiri tanpa ditemani guru. 

Terbesit langsung dipikiran ide mendatangkan guru privat. Yap guru privat ini bisa diundang khusus ke rumah guna membantu si adek mengejar ketertinggalan pelajaran di sekolah. Bagaimana sih cara mendapatkan guru privat yang berkualitas dan terpercaya? Beruntunglah saya, jawaban dari teman-teman, media sosial dan mbah "google" menyarankan menggunakan aplikasi Ruangguru.

Sebelumnya, saya sudah pernah mendengar mengenai aplikasi Ruangguru, namun belum tau sepenuhnya secara mendalam kegunaan aplikasi tersebut. Nah, setelah cerita sama teman-teman, akhirnya saya lebih paham kalau aplikasi Ruangguru adalah aplikasi bimbingan belajar online yang menyediakan berbagai jenis produk yang dapat membantu anak-anak belajar secara efektif dan menyenangkan.

Produk ruangbelajar di aplikasi ruangguru

Nah untuk anak-anak yang mengalami kendala tidak bisa belajar ke sekolah karena harus bedrest di rumah, aplikasi Ruangguru membantu banget nih. Mereka jadi tetap bisa belajar hanya dengan menggunakan HP mereka dan tidak perlu khawatir akan ketinggalan materi pelajaran.
Menurut saya pribadi, semua produk Ruangguru sangat bermanfaat untuk anak-anak, terutama produk Ruangbelajar mereka. Dalam produk ini, terdapat materi pelajaran yang disediakan dalam bentuk video. Video belajar ini sangat efektif membantu anak-anak untuk memahami banyak materi, terutama materi pelajaran matematika. Melalui video itu, anak-anak juga bisa langsung melihat tutor ruang guru yang mengajarkan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan soal matematika. 

Baiknya lagi, membuat anak-anak merasa seolah tutor tersebut ada di depan dia, dan bisa mempraktekkan cara pengerjaan soal sambil memperhatikan apa yang dijelaskan di dalam video. Ketika ada soal yang tidak mengerti pun, bisa memutar ulang video yang ada sampai jelas. Bagi yang penasaran banget sama produk Ruangbelajar dari Ruangguru bisa noton video berikut ya ~


(credits: youtube Ruangguru)

Selain produk Ruangbelajar, terdapat pula produk Ruanglesonline. Produk ini juga jadi salah satu produk favorite karena sangat membantu dalam mengerjakan tugas sekolah. Dalam menggunakan aplikasi Ruanglesonline bisa langsung berkomunikasi dengan tutor Ruangguru melalui chat online. Di sini si anak juga bisa bertanya kepada tutor Ruangguru tentang soal-soal dari tugas sekolahnya yang tidak bisa dia kerjakan. Simplenya, dia cukup memfoto soal tersebut dan tutor Ruagguru akan menjelaskan cara pengerjaannya secara rinci dan mudah untuk dimengerti. 

Nah buat ibu-ibu yang anaknya sakit dan nggak bisa masuk sekolah, menurut saya sebaiknya bisa mencoba aplikasi Ruangguru, karena ini bisa jadi salah satu tips belajar paling efektif ketika mereka ketinggalan banyak materi pelajaran di sekolah. Biaya yang harus kita keluarkan untuk mengakses aplikasi ini juga tidak mahal, terutama dibandingkan dengan biaya mendatangkan guru privat ke rumah. 

Mulai sekarang yuk-yuk download aplikasi Ruangguru di Play Store dan langsung cuss berlangganan agar bisa secara bebas mengakses semua produk mereka. Masalah teratasi, pun anak-anak bisa belajar dengan guru-guru pilihan dan banyak keuntungan yang didapatkan. Sik-asik ~ 

Tuesday, April 9, 2019

Sekelumit cerita musim semi kedua

Musim semi, selalu jadi musim favorit kedua setelah musim gugur. Musim yang selalu menyenangkan, penuh moodbooster di tengah kehidupan dan stress yang makin kesini makin susah dikendalikan. Musim semi bagi saya selalu istimewa. Tahun ini menjadi musim semi kedua saya, pun musim semi terakhir di Busan. Insya Allah ~


Baca juga:
Spring, I am in Love

Nothing lasts forever, semuanya datang dan pergi. Musim semi kali ini lebih berdamai dengan hati dan ekspektasi yang kadang susah dikendalikan. Kembali berteman dengan kehilangan dan menyibukkan diri dalam kebaikan. Semua akan indah pada waktunya, seperti musim semi yang akhirnya datang menggantikan musim dingin.

Beruntungnya tinggal di Busan bisa menikmati warna-warni bunga sakura lebih dahulu dibandingkan daerah lainnya. Sejak dua minggu yang lalu, tepatnya minggu akhir maret, banyak warna-warni bunga yang mulai bersemi. Membuat Busan lebih berwarna, suhunya pun kadang tidak begitu dingin dari minggu-minggu sebelumnya.


Banyak acara yang sudah dirancang untuk totalitas menikmati musim semi kali ini. Banyak spot di sekitaran kampus yang bagus untuk diabadikan. Jadwal piknik cantik pun sudah direncanakan untuk menikmati musim semi. Beberapa tempat di kampus PNU rasanya sudah lunas dijelajahi, Alhamdulillah ~

1. Chemistry Department PNU Level 5 

Selepas welcome party untuk teman-teman intake spring 2019, saya dan beberapa teman menyempatkan main ke daerah level 5 untuk berfoto dengan bunga dari sejenis buah plum yang disebut maehwa. Terlihat berbeda dengan bunga sakura yang ujung tiap kelopak hampir berbentuk cekungan love, sedangkan maehwa ini lebih bulat. Cantik sekali maehwa yang berwarna pink ataupun putih.

Cantiknya maehwa ~


Satu lagi yang saya suka saat menyambut musim semi yaitu bisa melihat perbedaan pohon kering yang hanya tersisa batang-batangnya dan yang mulai bersemi atau daun hijau muda. Memberikan pelajaran bahwa semua akan indah dan bersemi pada waktunya. Semua ada masanya, jadi selama masa penantian nikmati sembari terus menjadi versi terbaik diri sendiri. Stay true to yourself, that's all that matters. 





2. Sangnam International House PNU

Beberapa pohon sakura putih sudah lebat dengan bunga yang begitu cantik. Sore yang cukup menyenangkan setelah seharian ngelab, saya dan mbak evy menyempatkan berhenti di halaman samping Sangnam International dan mengambil beberapa foto. Mood booster rasanya, sejenak melihat bunga sakura yang bermekaran. Nikmati saja, selagi masih ada kan ya. Kalau uda pergi (kaya kamu) kan susah ~




3. Piknik cantik Fokis PNU feat. Humairah di Oncheoncheon

Alhamdulillah rame ya ~ PNU Fokis feat. Humairah ~
Sabtu pagi, satu minggu yang lalu. Cuaca begitu cerah dengan kondisi udara yang bersih. Alhamdulillah piknik cantik Fokis (Forum Kajian Islam) PNU feat. Humairah (Hunian Asri Muslimah Al Fatah) bisa terselenggara dengan lancar. Bahagianya bisa kumpul dengan mbak mas seperjuangan di tanah rantau. Beragam makanan khas Indonesia juga banyak disajikan, sungguh nikmat Allah mana lagi yang bisa saya dustakan? Lebihkan syukur rasanya perlu sekaligus jadi pengingat agar tidak terus-terusan sambat dan merengek untuk segera pulang ke Indonesia.


Musim semi selalu istimewa ~ 
Masya Allah Humairah ~
Baca juga:
Bahagia dari merasa cukup

Beragam bunga sakura, canola dan bunga-bunga lainnya menghiasi sepanjang kanan kiri sungai. Sabtu yang cerah dan indah, banyak foto di berbagai spot. Sejenak melepas penat ditengah rumitnya pikiran akan ekspektasi dan target-target yang seperti tidak ada habisnya. Alhamdulillah masih bisa menikmati udara bebas, suhu yang juga tidak terlalu dingin membuat betah berlama-lama main di luar. Musim dingin resmi berakhir, pun musim berseminya warna-warni bunga rasanya juga terlalu singkat.





4. Menikmati cerahnya musim semi dengan es krim dan sandwich

Pikinik cantik berikutnya dengan teman-teman di lab. Piknik kali ini kami ingin buat sandwich dan makanan penutup es krim cake. Ladder game jd penentu apa yang perlu dibawa oleh masing-masing orang, saya awalnya kebagian bawa kepiting patty (크래미) tapi karena dasarnya ndak suka seafood akhirnya diganti jadi potato patty. Bakalan butuh waktu dan tenaga lebih sih, tapi selama itu yg disuka yaa baik-baik saja. 




Malam sebelumnya saya sudah belanja kentang satu bungkus isi 5 buah seharga 5,000 won. Lalu mengupas dan mencucinya hingga bersih. Memotong kecil seukuran dadu lalu selanjutnya menggoreng. Satu tupperware penuh, awalnya sempat ingin mengeluh a.k.a sambat karena harus menggoreng segitu banyak. Namun rasanya tak pantas sambat terus menerus. Berhenti sambat justru membuat pekerjaan jadi lebih ringan dan selesai lebih cepat dari yang diperkirakan. Overthinking jadi penyakit yang (masih) susah dihilangkan. Pun sama halnya dengan sambat :"

Baca juga: 

Potato patty saya goreng keesokan paginya. 14 patty selesai digoreng dalam kurun waktu 30-45 menit, maklumlah masih newbie. Tidak bisa membayangkan betapa capeknya ibuk yang harus masak setiap hari. Salut untuk semua ibu-ibu diseluruh dunia. Bahagianya piknik kali ini, cuaca begitu cerah dan tidak terlalu dingin ataupun terik. Ice cream cake jadi desert sekaligus penutup cantik piknik kali ini. Terima kasih LEME ~


5. Piknik cantik (lagi) di PNU Level 7

Naik-naik ke level 7 ~
Naik-naik ke level 7 mewarnai Sabtu pagi minggu lalu. Sekaligus bisa membakar lebih banyak lemak yang sudah nyaman bersemayam. Piknik cantik (lagi) karena ingin menikmati bunga sakura yang jatuh diterpa angin sambil foto ala-ala di level 7. Gak bisa bayangin kalau lab pindah ke level 7 bisa makin kurus sepertinya. Jalan di PNU memang berbukit-bukit, jadi ingat dulu perjuangan tiap pulang dari dorm pasti dibayang-bayangin dengan sambatan. Rasanya seperti throwback mendaki ranu kumbolo. lol #alayah



Kurang beruntungnya kami, bunga-bunga sakura sudah banyak yang berguguran. Tidak sebagus minggu lalu, mungkin karena angin Busan yang cukup kencang jadi banyak bunga yg berguguran. Piknik kali ini mbak hasni masak spesial untuk kami, so yummy kalau mbak hasni yang masak Alhamdulillah ~



Baca juga:
Last fall in Busan, please be nice 

Selepas brunch yang cukup menyenangkan karena jarang sekali bisa ngobrol-ngobrol dengan sesepuh di kampus. lol. Terima kasih wejangannya Pak, Bu (nama sengaja tidak disebutkan haha). Akhirnya kami melanjutkan cuci mata sekitaran kampus selagi ada waktu karena setelahnya harus balik ke lab lagi. Lab life balance ceritanya ~




6. Busan Citizens Park - Gathering Perpika Wilayah 3

Selepas piknik cantik di level 7 akhirnya balik ke lab untuk menyelesaikan sampling. Sabtu kemarin rencananya tracking performance reaktor namun akhirnya hanya sampling dua reaktor karena memutuskan untuk ikut gathering Perpika (Perkumpulan Pelajar Indonesia di Korea) wilayah 3 yang diadakan di Busan Citizen Park (BCP). Pikir saya waktu itu sekalian main karena hampir 2 tahun di Busan belum pernah main ke taman kota. Harap maklum, kuli lab jarang main jauh :"



Baca juga:
Burger super yummy sampai istimewanya Knock-Knock Indonesia 2018

Awalnya saya kira jauh, namun nyatanya tidak terlalu jauh. Emang gitu ya, kebiasaan terlalu pikir-pikir jadi sering gak jadinya. Padahal kalau dijalani juga gak serumit yang dipikirkan.

Selama 4 semester ini saya jarang sekali ikut acara kumpul-kumpul Perpika. Kadang merasa hidup hanya sebatas lab-kosan-lab-kosan sejenis lah kupu-kupu. Jadi semester terakhir bertekad lebih seimbang, lebih banyak main untuk mempertahankan kewarasan diri. Kehidupan lab rasanya tidak ada habisnya, kalau diladeni juga bisa seharian penuh di lab :"





Baca juga:
Sekotak kenangan: Perjalanan istimewa ke Daegu 
Mencipta dan merangkai kenangan #TriptoJeonju
#TriptoGeoje Memeluk Senja, Menanti Pagi

Gathering kali ini cukup menyenangkan. Bisa sejenak melepas stress. Meskipun sejenak, bahagia rasanya bisa berkumpul dengan teman-teman Indonesia lainnya. Bisa menikmati tarian-tarian Indonesia dan banyak free foods (jadi rindu makan Ayam, sayangnya kemarin tidak bisa dimakan. lol). Banyak cerita yang bisa dicipta, pun masih banyak tempat yang harus dijelajah. Nanti ya menjelajah sama-sama, mungkin bukan dengan dia yang kamu mau. Tapi dengan dia yang Allah takdirkan bersamamu. #kenapajadicurhatdah




Sampai ketemu lagi, kita buat cerita lain yang lebih menarik (lagi). Selamat menata hati, kamu berhak bahagia ~ 

Sunday, December 30, 2018

Menikmati warna-warni Nampo-dong di penghujung tahun 2018

Desember tak jauh padat dari bulan November kemarin. Bersyukur sekali bisa menyelesaikan semester 3 dengan lancar, atas kekuatan doa super ajaib yang senantiasa dirapalkan dan menggetarkan langit. Tuntas juga beban sks kelas untuk program master, selanjutnya tinggal tesis semester depan. Deg-degan rasanya, tesis sudah di depan mata. 

Baca juga: 

Sejenak nostalgia akhir tahun 2017, menikmati musim dingin dengan full kegiatan di lab. Aktivitas hanya sebatas lab-kosan-lab-kosan. Berasa kupu-kupu ya, jadi ingin banget membuat akhir tahun 2018 ini lebih berwarna dan lebih berkesan. Mengingat, hanya 8 bulan bersisa untuk menyelesaikan program master di negeri rantau ini. So, yuk ah banyakin main juga ~ 

Exploring Nampo-dong bersama sahabat dari Brunei #momenttoremember
Dalam rangka merealisasikan lab life balance membuat akhir tahun lebih berwarna akhirnya Nampo jadi tujuan. Banyak kerlap-kerlip lampu dengan beragam dekorasi mewarnai Nampo street. Terhitung sudah 3 kali kesana bulan ini. Untuk mencapai lokasi, saya menggunakan Subway Line 1 dengan tujuan terakhir Dadaepo beach. Perjalanan ke Nampo sekitar 31 menit, sekali jalan tidak perlu transfer line. Untuk sekali naik subway sekitar 1.300 won.

- Explore Yongdusan park - Busan Tower (Dec 09, 2018)

Pertama ke Nampo-dong bulan ini bersama teman-teman saya dari Brunei. Seneng sekali rasanya bisa reuni dengan kak Rabbi setelah terakhir perpisahan saat mengikuti volunteering program AYVP 2015 di Kamboja. Kakak yang begitu baik dan tulus. Inspiratif  banget pokoknyaa. Kak Rabbi berkunjung ke Busan bersama 2 saudaranya, Kak Thea dan Ebi. 


Malam itu cuaca tidak sedingin malam sebelumnya, cukup nyaman untuk menikmati Busan. Pun malam terkahir Kak Rabi di Busan. Tujuan malam itu adalah menikmati food street di Nampo dan sejenak melihat Busan Tower. Menikmati atmosfer Nampo yang tidak begitu padat malam itu. Mengambil beberapa foto di sepanjang kerlap-kerlip lampu Nampo serta belanja produk skincare yang mereka butuhkan. 


Yongdusan park adalah taman yang di dalamnya ada Busan Tower. Baru sadar juga, karena tahun lalu main ke Busan tower di siang hari. Jadi sekalian pertama kali banget menikmati Busan Tower di malam hari. Jalan ke arah Busan Tower ini tepat di sebelah kiri Gong-cha dan ada ekskalator naik ke atas. Di depan sebelum ekskalator naik ke atas ada slow photo box untuk foto on the spot. Sesuai namanya, file foto nanti dikirim ke email, minimal 3 bulan setelah foto disitu. Yaaak, selamat sabar menunggu ~



Sebelum pulang kami menikmati odeng, ttopokki, ttok, dan yace mandu. So yummy semuanya. Normalnya harga odeng atau omuk 500 - 1000 won per tusuknya. Untuk malam ini 2000 won dapat 3 tusuk. Ttopokki seharga 3000 won untuk satu piring dan kali ini super pedas. Saya paling suka cheese ttopokki karena tidak suka yang terlalu pedas.

Untuk Ttok harganya sama dengan odeng, 2000 won dapat 3 tusuk. Untuk yace mandu, 3000 won dapat 6 buah jadi 500 won perbuahnya. Kenyang juga jalan-jalan malam itu, Alhamdulillah ~

Thanks for coming to Busan Kak, see you when I see you again ~ 
What a quality night, thanks for coming to Busan kak. Waiting for the next trip to Philippines. Let's make it next year, insya Allah :) #ayvpreunited 

- Sejenak jalan-jalan dan menikmati kuliner Indonesia di "Bakso Bejo" (Dec 22, 2018) 

Dua malam sebelumnya (Dec 20, 2018) saya juga mampir menikmati Nampo, namun fotonya tinggal kenangan masih menunggu Maret 2019 nanti. Fotonya menyusul yak ~ Pun agendanya sama, menikmati makan malam di Bakso Bejo dengan menu ayam bakar. Yummy banget ayam bakarnya dengan porsi ekstra super mengenyangkan. 
Ramainya Nampo malam itu. Penuh sesak :" (credits: Zaki)
Dua hari berikutnya, saya dengan beberapa teman dari PNU kuliner ke Bakso Bejo untuk sejenak melepas rindu makanan-makanan Indonesia yang penuh kerinduan. Suasana malam minggu, penuh dengan pengunjung. Banyak para pekerja maupun mahasiswa yang memenuhi setiap meja. Beruntungnya saat kami datang, ada segerombolan geng yang keluar jadi bisa dapat tempat deh. Emang kalau uda rejeki ndak kemana ya. 

So happy kan ya liat semangkok bakso. lol (credits: Zaki)
Terpesona dapat seporsi iga bakar. wkwkwk (credits: Zaki)
Menu malam itu beragam, saya dan dika pesan bakso campur. Isinya ada bihun, sayur dan beragam pentol dengan isi ranjau dan telur puyuh. Dari segi rasa lumayan bisa mengurangi kerinduan akan pentol gila, tapi tetep pengen banget makan pentol gila ramah 2. Pengen banget banget rasanya :" #apadehlucy Teman-teman yang lain pesan mie ayam, iga bakar (ini juga recommended banget, porsinya super besar), sate, dan bakso biasa (tanpa isi). Saya juga pesan es campur untuk menghilangkan kerinduan akan es-es khas Indonesia. Malam minggu yang sungguh mengenyangkan dan berkesan. 
Bahagianya menyantap sate. rotfl wkwk (credits: Zaki)

Peace dulu ya Bu tita bersama semangkok mie ayam bakso wkwkwk (credits: Zaki)
Setelah puas makan, kami pun berbelanja beberapa produk makanan Indonesia yang di jual di Bakso bejo. Sekalian isi stok persediaan di kosan, saya belanja indomie goreng. Oiya disini satu bungkus indomie dijual seharga 500-600 won. Dari segi rasa, kalau menurut saya pribadi berbeda dengan Indomie yang diproduksi di Indonesia. Kadar micinnya lebih dikurangi, perbedaan lainnya adalah saus diganti dengan bubuk cabe. 
Price list makanan di Bakso Bejo, oiya harga dalam won ya :) (credits: Zaki)
Beragam produk makanan yang ada di Bakso Bejo mulai dari snack ringan, biskuit, kecap, saus, tempe mentah, sampai dengan petai frozen juga ada. Super komplit deh, takut kalap kalau sering main kesini. Maklumlah jiwa-jiwa mak-mak.lol.

Selanjutnya, kami meneruskan jalan-jalan menikmati warna-warni lampu di Nampo-dong. Lautan manusia yang menikmati malam minggu untuk quality time bersama keluarga ataupun kekasih tampak di berbagai sudut dan sejauh mata memandang. 

Terima kasih teman main ~

Kadang berpikir, kalau sedang ditengah hiruk-pikuk manusia dan gemerlap seperti ini rasanya perlu untuk mengingatkan diri berkali-kali. Bahagia secukupnya, tidak perlu berlebih. Bahagia sewajarnya, karena bahagia dan sedih punya jarak yang begitu dekat. Semoga tidak pernah lupa, tidak terlalu berlebihan juga memaknai sedih dan bahagia. Satu perkecualian, melebihkan syukur yang selalu dan senantiasa dianjurkan. 

Someday, this moment will surely be missed and worth to remember ~
Selamat menikmati bahagia dan selamat memeluk sedih. Tak lupa berterima kasih pada jiwa dan raga yang sudah sejauh dan setangguh ini bertahan. Sekian cerita jalan-jalan di Nampo-dong. Semoga aura bahagianya tersalurkan ~
COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES