Monday, June 22, 2015

Terima Kasih, Aku Tak Mampu Berkata (lagi)

Hai langit.
Kau tetap memesona. Di negara manapun aku berada, kamu selalu setia. Hari ini Tianjin tak begitu panas, udaranya juga begitu segar. Begitu paham kalau aku akan meninggalkan kota ini dalam beberapa jam kedepan. Begitu cepat, waktu selalu pandai menipu. 15 hari telah berlalu. Terima kasih untuk segala keramahannya selama ini. Ilmu yang begitu kucinta dan kudalami dalam 3 tahun terakhir ini terasa lebih berisi sekarang. Tinggal mengaplikasikannya dan membagi kebermanfaatannya dengan orang lain.

Entahlah. Aku merasa betapa beruntung bisa berkunjung kemari. Negeri yang dulunya hanya ada diangan angan saja. Sekarang aku mampu menjelajahinya dan meninggalkan jejak kakiku sendiri. Negeri yang dalam batinku selalu ku ucap berkali kali "semangat kuliahnya, tuntutlah ilmu sampai ke negeri china".

Sempat ragu diawal tahun 2015, menuliskan beberapa tempat yang ingin aku kunjungi. Menuliskan china di tempat terakhir karena rasanya susah untuk mewujudkannya. Tapi percaya bahwa ketika berani bermimpi dan berani mewujudkannya insya Allah, Allah akan memeluk mimpi-mimpimu menjadi nyata. Satu hal, terus memberikan yang terbaik dan melakukan hal hal baik untuk sekitar.

Banyak hal yang terjadi sebelum bisa menjejakkan kaki di negeri ini.
Mulai dari sakit berhari hari hingga masuk ke rumah sakit. Tugas besar yang belum juga terselesaikan. UAS yang sudah didepan mata sedangkan sakit tak kunjung sembuh. Pengurusan visa yang sangat rumit bahkan baru mendapatkan visanya h-2 jam keberangkatan ke Jakarta. Sungguh ketika sudah rejekimu dan Allah berkata Jadilah, maka Jadilah urusan itu.

Terima kasih Ya Allah. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan sehingga aku bisa mencoret satu mimpiku dan memperoleh banyak ilmu disini. Terima kasih atas keluarga yang begitu menyayangiku, doa mereka selalu mengalir setiap aliran darahku. Terima kasih ayah ibuk mbak mas dan adek ~

Terima kasih atas sahabat yang begitu setia. Terima kasih untuk keluargaku di International Office. Terima kasih banyak Bu Maria atas teladannya, atas nasihatnya untuk selalu mawas diri dan tak lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya.

Terima kasih mbak dewi yang selalu setia menyemangati, selalu mengantarku ke rumah sakit. Terima kasih mas wahyu yang rela aku repotkan dalam pengurusan visa. Semoga mas segera bertemu dengan jodoh terbaik. Terima kasih untuk mbak puty, mbak elok, mas fai, mbak tus serta mbak mas lainnya yang begitu baikkk hati. Terima kasih untuk setiap dukungan dan doa yang diberikan. Merindukan kalian semua, selamat menjemput sukses masing-masing.

Terima kasih untuk Erlia, Vidi, Rizal, Fadhil, Leo, Rizqi, Fai, Nola, Putri, linzaii, mutii dan semua volunteer super keceee lainnya. Terus semangat melanjutkan perjuangan dan membuat perubahan. Kerja keras kalian saat ini akan berbuah manis disuatu hari, ikhlas dan terus totalitas dalam bekerja. Terima kasih juga untuk saudara perjuangan mbak elokk, riska, rindaa, aupeeel, andre dan SA Mbabat Alas semuanyaaa. Terima kasih atas doa kesembuhannya. ~ 

Last but not least. Terima kasih untuk saudara perjuangan 3 tahun terkahir. Terima kasih tyoo fauzul bloraa fani isti, aida, mbak ayu, riskiy dan semuaaa entungg lainnya atas doa yang diberikan. Maafkan kalau selama ini belum banyak berkontribusi untuk angkatan. Maafkan kalau belum banyak memberikan arti di angkatan. Terima kasih banyaak ya, suksess bareng ya rek ~

Banyak syukur yang harus aku ucapkan dalam pencapaian ini. Banyak kasih yang harus aku sampaikan karena dalam proses pencapaian ini semua, aku tidak pernah sendiri. Banyak orang yang rela dan ikhlas aku repotkan. Semoga kebaikan kalian semua dibalas dengan indahnya surga oleh Allah. Aamiin :')

China, Qi nian hu
14.06.2015. 
COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES