Thursday, April 25, 2019

Alasan Bayi di Bawah Satu Tahun Tidak Perlu Diberikan Air Putih

Bahagia, satu kata yang terucap setelah kelahiran keponakan ke-dua. Dua putri kecil kakak saya yang tidak pernah gagal membuat mood saya membaik. Mood booster terbaik  kalau sedang penat dengan semua kerjaan lab yang serasa tidak ada habisnya. Samantha, nama yang cantik, secantik parasnya yang begitu meneduhkan setiap mata yang memandangnya.

Baru saja genap 4 bulan lebih 13 hari, Tata tumbuh sehat dan begitu menggemaskan. Sepertinya memang semua bayi punya aura ajaib untuk membuat setiap pasang mata terpesona. Sebagai onty yang baik, saya sering sekali kepo-kepo hal-hal unik mengenai tumbuh kembang yang baik untuk bayi. Yah, hitung-hitung belajar sebelum punya bayi sendiri. Satu hal yang menarik adalah perihal pemberian air putih pada bayi.

   Photo credits: https://babyologist.com
Sebagai informasi, selain harus menggunakan sabun cuci food grade karena pencuci food grade tidak meninggalkan residu untuk mencuci peralatan makan bayi, para orang tua juga perlu tahu mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan ketika memberikan air putih yang terlalu banyak pada bayi, tergolong untuk anak usia di bawah satu tahun. Nah, setelah bayi menginjak usia 6 bulan harus minum 2 - 4 oz atau setara dengan 60-120 ml air sebanyak 2 x sehari sampai mencapai usia 1 tahun. 

Pada usia 1 tahun (12 bulan), jumlah air putih yang harus diminum minimal 4 oz per hari berdasarkan tingkat kehausan anak. Setelah sistem kekebalan tubuh telah matang dan sudah mengonsumsi cukup makanan padat, ASI ataupun susu formula masih harus menjadi minuman yang utama. Secara umum, bukan ide yang baik memberikan air putih kepada bayi sampai berusia 6 bulan. Sampai usia 6 bulan, bayi masih akan mendapatkan semua hidrasi yang dibutuhkan dari ASI ataupun susu formula meski dalam cuaca panas sekalipun. Memberikan terlalu banyak air putih pada bayi usia kurang dari 6 bulan  dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi yang terdapat pada ASI atau susu formula. 


Photo credits: https://www.solusisehatku.com
Pun pemberian air putih setelah usia 6 bulan dapat berpengaruh terhadap kurangnya jumlah minum ASI dan susu formula. Hal ini juga dapat menyebabkan perut terasa penuh yang mengekang keinginannya untuk makan atau minum ASI/susu formula. Menurut penelitian dari American Dietetic Association (ADA) dan American Academy of Pediatrics (AAP), ASI dan susu formula bayi sudah cukup mengandung air sehingga tidak membutuhkan air putih tambahan. Diperkirakan bahwa bayi membutuhkan sebanyak 1,5 ml air/kkal energi yang dikeluarkan untuk konsumsi yang cukup. 

Rasio air dan energi telah sesuai dengan yang ditemukan dalam ASI ataupun susu formula umum. AAP juga menyarankan air yang dapat ditambahkan untuk makanan bayi yang lebih tua dari 6 bulan, namun mereka mungkin lebih memilih untuk lebih sering menyusui guna mendapatkan cairan ekstra. 


Menarik sekali, Iqra' memang penting sekali ya, biar tidak salah jalan dan bisa lebih paham apa yang terjadi di sekitar. Sekian dan semoga bermanfaat ~

Tuesday, April 9, 2019

Sekelumit cerita musim semi kedua

Musim semi, selalu jadi musim favorit kedua setelah musim gugur. Musim yang selalu menyenangkan, penuh moodbooster di tengah kehidupan dan stress yang makin kesini makin susah dikendalikan. Musim semi bagi saya selalu istimewa. Tahun ini menjadi musim semi kedua saya, pun musim semi terakhir di Busan. Insya Allah ~


Baca juga:
Spring, I am in Love

Nothing lasts forever, semuanya datang dan pergi. Musim semi kali ini lebih berdamai dengan hati dan ekspektasi yang kadang susah dikendalikan. Kembali berteman dengan kehilangan dan menyibukkan diri dalam kebaikan. Semua akan indah pada waktunya, seperti musim semi yang akhirnya datang menggantikan musim dingin.

Beruntungnya tinggal di Busan bisa menikmati warna-warni bunga sakura lebih dahulu dibandingkan daerah lainnya. Sejak dua minggu yang lalu, tepatnya minggu akhir maret, banyak warna-warni bunga yang mulai bersemi. Membuat Busan lebih berwarna, suhunya pun kadang tidak begitu dingin dari minggu-minggu sebelumnya.


Banyak acara yang sudah dirancang untuk totalitas menikmati musim semi kali ini. Banyak spot di sekitaran kampus yang bagus untuk diabadikan. Jadwal piknik cantik pun sudah direncanakan untuk menikmati musim semi. Beberapa tempat di kampus PNU rasanya sudah lunas dijelajahi, Alhamdulillah ~

1. Chemistry Department PNU Level 5 

Selepas welcome party untuk teman-teman intake spring 2019, saya dan beberapa teman menyempatkan main ke daerah level 5 untuk berfoto dengan bunga dari sejenis buah plum yang disebut maehwa. Terlihat berbeda dengan bunga sakura yang ujung tiap kelopak hampir berbentuk cekungan love, sedangkan maehwa ini lebih bulat. Cantik sekali maehwa yang berwarna pink ataupun putih.

Cantiknya maehwa ~


Satu lagi yang saya suka saat menyambut musim semi yaitu bisa melihat perbedaan pohon kering yang hanya tersisa batang-batangnya dan yang mulai bersemi atau daun hijau muda. Memberikan pelajaran bahwa semua akan indah dan bersemi pada waktunya. Semua ada masanya, jadi selama masa penantian nikmati sembari terus menjadi versi terbaik diri sendiri. Stay true to yourself, that's all that matters. 





2. Sangnam International House PNU

Beberapa pohon sakura putih sudah lebat dengan bunga yang begitu cantik. Sore yang cukup menyenangkan setelah seharian ngelab, saya dan mbak evy menyempatkan berhenti di halaman samping Sangnam International dan mengambil beberapa foto. Mood booster rasanya, sejenak melihat bunga sakura yang bermekaran. Nikmati saja, selagi masih ada kan ya. Kalau uda pergi (kaya kamu) kan susah ~




3. Piknik cantik Fokis PNU feat. Humairah di Oncheoncheon

Alhamdulillah rame ya ~ PNU Fokis feat. Humairah ~
Sabtu pagi, satu minggu yang lalu. Cuaca begitu cerah dengan kondisi udara yang bersih. Alhamdulillah piknik cantik Fokis (Forum Kajian Islam) PNU feat. Humairah (Hunian Asri Muslimah Al Fatah) bisa terselenggara dengan lancar. Bahagianya bisa kumpul dengan mbak mas seperjuangan di tanah rantau. Beragam makanan khas Indonesia juga banyak disajikan, sungguh nikmat Allah mana lagi yang bisa saya dustakan? Lebihkan syukur rasanya perlu sekaligus jadi pengingat agar tidak terus-terusan sambat dan merengek untuk segera pulang ke Indonesia.


Musim semi selalu istimewa ~ 
Masya Allah Humairah ~
Baca juga:
Bahagia dari merasa cukup

Beragam bunga sakura, canola dan bunga-bunga lainnya menghiasi sepanjang kanan kiri sungai. Sabtu yang cerah dan indah, banyak foto di berbagai spot. Sejenak melepas penat ditengah rumitnya pikiran akan ekspektasi dan target-target yang seperti tidak ada habisnya. Alhamdulillah masih bisa menikmati udara bebas, suhu yang juga tidak terlalu dingin membuat betah berlama-lama main di luar. Musim dingin resmi berakhir, pun musim berseminya warna-warni bunga rasanya juga terlalu singkat.





4. Menikmati cerahnya musim semi dengan es krim dan sandwich

Pikinik cantik berikutnya dengan teman-teman di lab. Piknik kali ini kami ingin buat sandwich dan makanan penutup es krim cake. Ladder game jd penentu apa yang perlu dibawa oleh masing-masing orang, saya awalnya kebagian bawa kepiting patty (크래미) tapi karena dasarnya ndak suka seafood akhirnya diganti jadi potato patty. Bakalan butuh waktu dan tenaga lebih sih, tapi selama itu yg disuka yaa baik-baik saja. 




Malam sebelumnya saya sudah belanja kentang satu bungkus isi 5 buah seharga 5,000 won. Lalu mengupas dan mencucinya hingga bersih. Memotong kecil seukuran dadu lalu selanjutnya menggoreng. Satu tupperware penuh, awalnya sempat ingin mengeluh a.k.a sambat karena harus menggoreng segitu banyak. Namun rasanya tak pantas sambat terus menerus. Berhenti sambat justru membuat pekerjaan jadi lebih ringan dan selesai lebih cepat dari yang diperkirakan. Overthinking jadi penyakit yang (masih) susah dihilangkan. Pun sama halnya dengan sambat :"

Baca juga: 

Potato patty saya goreng keesokan paginya. 14 patty selesai digoreng dalam kurun waktu 30-45 menit, maklumlah masih newbie. Tidak bisa membayangkan betapa capeknya ibuk yang harus masak setiap hari. Salut untuk semua ibu-ibu diseluruh dunia. Bahagianya piknik kali ini, cuaca begitu cerah dan tidak terlalu dingin ataupun terik. Ice cream cake jadi desert sekaligus penutup cantik piknik kali ini. Terima kasih LEME ~


5. Piknik cantik (lagi) di PNU Level 7

Naik-naik ke level 7 ~
Naik-naik ke level 7 mewarnai Sabtu pagi minggu lalu. Sekaligus bisa membakar lebih banyak lemak yang sudah nyaman bersemayam. Piknik cantik (lagi) karena ingin menikmati bunga sakura yang jatuh diterpa angin sambil foto ala-ala di level 7. Gak bisa bayangin kalau lab pindah ke level 7 bisa makin kurus sepertinya. Jalan di PNU memang berbukit-bukit, jadi ingat dulu perjuangan tiap pulang dari dorm pasti dibayang-bayangin dengan sambatan. Rasanya seperti throwback mendaki ranu kumbolo. lol #alayah



Kurang beruntungnya kami, bunga-bunga sakura sudah banyak yang berguguran. Tidak sebagus minggu lalu, mungkin karena angin Busan yang cukup kencang jadi banyak bunga yg berguguran. Piknik kali ini mbak hasni masak spesial untuk kami, so yummy kalau mbak hasni yang masak Alhamdulillah ~



Baca juga:
Last fall in Busan, please be nice 

Selepas brunch yang cukup menyenangkan karena jarang sekali bisa ngobrol-ngobrol dengan sesepuh di kampus. lol. Terima kasih wejangannya Pak, Bu (nama sengaja tidak disebutkan haha). Akhirnya kami melanjutkan cuci mata sekitaran kampus selagi ada waktu karena setelahnya harus balik ke lab lagi. Lab life balance ceritanya ~




6. Busan Citizens Park - Gathering Perpika Wilayah 3

Selepas piknik cantik di level 7 akhirnya balik ke lab untuk menyelesaikan sampling. Sabtu kemarin rencananya tracking performance reaktor namun akhirnya hanya sampling dua reaktor karena memutuskan untuk ikut gathering Perpika (Perkumpulan Pelajar Indonesia di Korea) wilayah 3 yang diadakan di Busan Citizen Park (BCP). Pikir saya waktu itu sekalian main karena hampir 2 tahun di Busan belum pernah main ke taman kota. Harap maklum, kuli lab jarang main jauh :"



Baca juga:
Burger super yummy sampai istimewanya Knock-Knock Indonesia 2018

Awalnya saya kira jauh, namun nyatanya tidak terlalu jauh. Emang gitu ya, kebiasaan terlalu pikir-pikir jadi sering gak jadinya. Padahal kalau dijalani juga gak serumit yang dipikirkan.

Selama 4 semester ini saya jarang sekali ikut acara kumpul-kumpul Perpika. Kadang merasa hidup hanya sebatas lab-kosan-lab-kosan sejenis lah kupu-kupu. Jadi semester terakhir bertekad lebih seimbang, lebih banyak main untuk mempertahankan kewarasan diri. Kehidupan lab rasanya tidak ada habisnya, kalau diladeni juga bisa seharian penuh di lab :"





Baca juga:
Sekotak kenangan: Perjalanan istimewa ke Daegu 
Mencipta dan merangkai kenangan #TriptoJeonju
#TriptoGeoje Memeluk Senja, Menanti Pagi

Gathering kali ini cukup menyenangkan. Bisa sejenak melepas stress. Meskipun sejenak, bahagia rasanya bisa berkumpul dengan teman-teman Indonesia lainnya. Bisa menikmati tarian-tarian Indonesia dan banyak free foods (jadi rindu makan Ayam, sayangnya kemarin tidak bisa dimakan. lol). Banyak cerita yang bisa dicipta, pun masih banyak tempat yang harus dijelajah. Nanti ya menjelajah sama-sama, mungkin bukan dengan dia yang kamu mau. Tapi dengan dia yang Allah takdirkan bersamamu. #kenapajadicurhatdah




Sampai ketemu lagi, kita buat cerita lain yang lebih menarik (lagi). Selamat menata hati, kamu berhak bahagia ~ 
COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES