Minum jamu tiap hari. Hilang sakit hilang nyeri
Minum jamu tiap hari. Badan sehat dan berseri
- Cuplikan lagu Mbok Jamu -
Errin & Karlina
Lagu tahun 90-an itu yang awalnya membuat saya penasaran untuk mencoba
bagaimana 'rasanya' minum jamu. And it works. Saya jadi ketagihan. Selain rasanya yang menyegarkan, jamu membuat
nafsu makan meningkat. Hahha. .:)
Sejak saya kecil kira-kira mulai umur 8 tahun, ibu sudah berlangganan dengan penjual jamu
keliling. Penjual jamu keliling yang akrab di panggil Pak Slamet menjual
berbagai macam jamu mulai dari beras kencur, kunir asem, paitan, cabe puyang,
sinom, suruh sampai galian singset juga lengkap dijual disitu. Saya sering beli jamu
beras kencur. Menurut saya rasanya lucu. Enak :D
Setiap hari Pak Slamet dengan sepeda jengki kesayangannya berkeliling
menjajakan jamu dari pagi hingga sore. Biasanya siang hari, jamu dagangannya
sudah habis terjual. Ibu biasa membeli 2 botol, 1 beras kencur dan 1 kunir
asem. Jaman itu 1 botol dihargai tiga ribu rupiah. Satu plastik es dijual lima
ratus rupiah. Harga yang cukup terjangkau.
Seperti yang kita tahu jamu merupakan ramuan obat tradisional yang memiliki banyak khasiat. Konon
katanya jamu memang sudah dikenal berabad-abad yang lalu di Indonesia dan
merupakan warisan budaya dari para leluhur. Selain itu, jamu juga telah resmi dipersiapkan Kemendikbud untuk diajukan ke lembaga kebudayaan PBB, UNESCO demi memperoleh pengakuan sebagai Warisan Kebudayaan Dunia karsa dan karya bangsa Indonesia. Sungguh membanggakan :D Perkembangan jamu pun sudah
berkembang demikian pesatnya mulai dari jaringan penjualan sampai trik pemanfaatannya.
Luar biasaa memang para inovator jamu. Salut deh pokoknya (y).
Inovasi-inovasi yang terjadi merupakan salah satu usaha untuk melestarikan
warisan budaya jamu tradisional. Sebagai contohnya adalah inovasi dalam hal
penjualan jamu yang semakin bervariasi mulai dari jamu gendong sampai kedai
jamu portable alias menggunakan mobil. Inovasi yang cukup bagus, jadi para
penikmat jamu seperti saya ini bisa lebih cepat mendapatkan jamu yang diinginkan.
Inovasi yang lain adalah dalam hal pemanfaatan jamu. Berbagai macam trik
yang sangat kreatif dalam pemanfaatan jamu. Bervariasi, unik dan lebih menarik.
Mulai dari dibuat permen, kue, es krim, puding, jelly, cokelat sampai yoghurt. Tujuan utama inovasi ini adalah agar lebih banyak yang suka dan mau
mengonsumsi jamu. Selain itu agar banyak orang yang bisa merasakan dan
mendapatkan khasiat yang terkandung dalam jamu tanpa takut dengan rasanya.
Menurut saya, kebanyakan orang enggan minum jamu dikarenakan fakor rasa yang
cenderung pahit. Orang-orang jadi phobia untuk minum jamu. Takut
pahit. Nah, sekarang jamu bisa dikreasikan dengan berbagai rasa tanpa
mengurangi khasiat yang terkandung didalamnya.
Pernah saya berpikir ingin mencanangkan program jamu masuk kampung. Jadi,
penjualannya menggunakan mobil yang sudah dimodif sedemikian rupa menjadi
sebuah kedai klasik yang menjual jamu dalam berbagai jenis dan variasi rasa.
Variasi jenis dan rasa ini agar anak-anak kecil atau bahkan orang-orang dewasa bisa lebih menyukai jamu. Dari
situ, mereka semua jadi suka dan tidak takut minum jamu. :D
Jamu sebagai aset nasional yang sangat berharga untuk Indonesia. Jamu
sebagai warisan harus terus digali dan dilestarikan. Apalagi trend yang sedang
gencar-gencarnya disuarakan ‘back to nature’ khususnya dalam pemanfaatan jamu
untuk dijadikan produk minuman, makanan ataupun kesehatan sebagai tanggapan terhadap banyaknya
dampak negatif yang ditimbulkan oleh produk berbahan kimia.
Sebagai contoh yang paling sederhana adalah penyembuhan penyakit rematik dengan jamu kumis kucing. Membuatnya cukup mudah yaitu dengan sesendok kecil daun kumis kucing yang dilumatkan dicampur dengan sesendok makan
daun meniran yang sudah dilumatkan juga. Lalu direbus dengan segelas air
sampai airnya tinggal tiga per empat. Disaring terlebih dahulu kemudian diminum. Penyembuhan dengan jamu tradisional lebih aman dibandingkan dengan menggunakan obat-obatan kimia. Ya ini menurut saya, jamu
memang sangat berpotensial untuk terus dikembangkan.
Tidak ada alasan untuk tidak mengembangkan jamu :D #weitss. Indonesia kaya
akan sumber daya alam, apalagi tanaman herbal alias tanaman obat-obatan yang
digunakan sebagai bahan dasar jamu. So, there is no reason for us to not develop jamu as the world cultural heritage. Indonesia proud to have it:D
Melestarikan
jamu pada tempatnya, sesuai prosedur, penuh kebermanfaatan. Harusnya memang
seperti itu. Tapi masih saja ada oknum yang menyalahgunakan. Demi keuntungan
pribadi, tanpa memikirkan orang lain. Sebulan yang lalu tepatnya, waktu
browshing di Internet saya membaca berita mengenai penggrebekan BPOM (Balai
Pengawas Obat dan Makanan) Semarang pada salah satu pabrik produsen jamu di
Desa Gentasari, Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Penggrebekan ini dikarenakan
perusahaan jamu tersebut mencampur bahan jamu dengan BKO (Bahan Kimia Obat). Untuk
kelengkapan beritanya bisa dilihat disini.
Tragis
memang, semakin lama banyak yang tak segan menghalalkan segala cara demi
‘uang’. Semoga saya jauh dari orang-orang seperti itu :3 Ngeri kalau sampai
minum jamu oplosan dengan obat-obatan kimia -_-
Demikian sekelumit cerita saya tentang jamu ^^
Semangat
lestarikan jamu–Jadikan jamu warisan kebudayaan dunia :D
Semoga bermanfaat dan menginspirasi :D