Thursday, April 23, 2020

Sekelumit Cerita Beragam Beasiswa Untuk Kuliah di Korea Selatan

Hola! Sudah lama sekali rasanya ingin menuliskan hasil sharing session saya di NextTalk @madiunnextgen pada bulan september tahun lalu. Ada banyak halangan yang akhirnya baru bisa direalisasikan sekarang. Sharing session dalam serial #nexttalk saat itu memiliki tema berbagi cerita mengenai beragam beasiswa untuk bisa kuliah di Korea Selatan. 

Semenjak kecil, saya sudah bertekad untuk bisa sekolah sampai perguruan tinggi tanpa membebani orang tua. Mengingat biaya pendidikan yang makin lama makin mahal. Mendapatkan beasiswa menjadi alternatif terbaik untuk bisa meneruskan pendidikan ke jenjang tinggi tanpa membebani orang tua. Saya besekolah di Madiun dari TK, SD dan SMP lalu melanjutkan sekolah ke luar kota di SMAN 10 Malang Sampoerna Academy karena mendapatkan beasiswa Sampoerna Foundation.


Selama menempuh pendidikan master di Korea, banyak hal baru yang saya pelajari. Pengalaman survival sebagai minoritas di Korea, belajar dan berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, merasakan kelas dan lab berstandar internasional yang sungguh sangat membantu menyelesaikan penelitian saya. Selain itu, saya juga bisa belajar budaya, merasakan beragam makanan di korea, dan explore tempat wisata dan tempat bersejarah yang ada di Korea Selatan.

Baca juga: 

Sebagai penerima beasiswa dari Program Brain Korea 21 Plus untuk studi master, saya telah mendapatkan beragam keuntungan. Sebelumnya, program beasiswa Brain Korea 21 Plus atau lebih kenal dengan BK21 ini merupakan program pengembangan sumber daya manusia yang diprakarsai oleh pemerintah korea untuk universitas dan mahasiswa terkemuka. Tujuan program BK21 Plus ini untuk menghasilkan generasi-generasi pemimpin kelas dunia dengan jalan meningkatkan infrastruktur penelitian.


Oiya, apa saja sih keuntungan yang saya dapatkan sebagai penerima beasiswa program BK21?
  1. Uang beasiswa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk PNU, jenjang master mendapatkan beasiswa sebanyak 800 rbu-1 juta won per bulan, sedangkan untuk jenjang PhD mendapatkan sekitar 1.3-1.5 juta won per bulan, tergantung ketentuan laboratorium. 
  2. Semua biaya penelitian ditanggung oleh laboratorium yang sudah termasuk dalam program BK21.
  3. Mendapatkan kesempatan untuk pendanaan mengikuti conference baik di dalam  Korea ataupun luar negeri.
Wah, enak ya pasti bisa kuliah di luar negeri? Yakin deh, pasti banyak yang mikir begitu
Alhamdulillah, enak bisa menimba ilmu di perguruan tinggi luar negeri dengan beragam hal baru yang bisa dipelajari. Namun perlu diingat bahwa banyak juga perjuangan yang harus dilakukan untuk bisa mewujudkan kuliah di luar negeri, termasuk proses persiapan berkas untuk beasiswa serta universitasnya. Banyak baca dan rajin-rajin mencari informasi jadi kunci yang sangat membantu dalam perburuan beasiswa yang diimpikan.

Apa saja program beasiswa untuk kuliah di Korea Selatan?
Untuk program beasiswa di Korea Selatan satu paket dengan pendaftaran universitasnya. Diterima program beasiswa berarti otomatis diterima program pendidikan di unversitasnya. Nah, ada beragam program beasiswa yang tersedia baik untuk jenjang diploma (D2) (associate degree), S1, S2 ataupun S3. Berikut ini beragam beasiswa untuk kuliah di Korsel baik dari pemerintah Indonesia ataupun pemerintah Korea: 




Nah, untuk #NextTalks kali ini karena waktu yang juga terbatas, saya akan membahas tiga beasiswa yang sebagian besar didapatkan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang studi di Korea Selatan.  

1. Korean Government Scholarship Program (KGSP)
Program beasiswa ini pasti sudah sangat familiar apalagi untuk teman-teman yang memang ingin sekali melanjutkan pendidikan ke negeri gingseng. Beasiswa KGSP ini merupakan beasiswa paling komplit dan menjadi incaran hampir setiap orang. Meskipun tidak untuk saya. Hhehe karena pertimbangan wajib bahasa selama satu tahun. Nah meskipun saya bukan penerima dari program beasiswa ini, banyak info yang saya dapatkan dari teman-teman di PNU sini yang menjadi awardee dari KGSP. Selengkapnya juga bisa dicek langsung di website resmi http://www.niied.go.kr

KGSP diberikan oleh pemerintah korea dan pendaftaran dibuka untuk setiap tahunnya. Untuk program beasiswa KGSP ini diharuskan mengikuti kursus bahasa Korea gratis selama 1 tahun dengan syarat lulus mendapatkan TOPIK (Test of Proficiency in Korea) semacam Test uji kemampuan bahasa korea level 3. Namun apabila sudah mendapatkan TOPIK level 3 lebih cepat dari waktu 1 tahun, bisa langsung masuk mengikuti program pendidikan universitas. 


Program KGSP ini terdapat dua jalur:
1. Melalui Kedubes korea di Jakarta dengan kuota yang diterima hanya sekitar 3 kursi untuk peserta dari Indonesia dan berlaku untuk semua jurusan, kecuali jurusan yang membutuhkan waktu tempuh lebih dari 4 tahun, seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, Arsitektur dan Farmasi.

2. Melalui jalur universitas langsung dengan kuota yang lebih banyak. Kuota untuk program beasiswa setiap tahunnya bisa dilihat langsung di panduan aplikasi beasiswa.  Jurusan yang dapat dipilih khusus untuk pendaftaran jalur universitas berhubungan dengan Ilmu Alam (Natural Science) dan Teknik (Engineering). Nah untuk jalur universitas khususnya jenjang pendidikan S2, perlu menghubungi professor pada jurusan yang diminati terlebih dahulu untuk memperbesar kemungkinan bisa lolos beasiswa.  Setelah mendapatkan izin dari prof untuk mendaftar di lab yang bersangkutan bisa melengkapi berkas persyaratan beasiswa.



2. Program Beasiswa Penelitian
Sebagian besar mahasiswa Indonesia, khususnya di PNU, mendapatkan beasiswa penelitian. Beberapa beasiswa penelitian adalah BK21 Plus seperti yang saya dapatkan. Selain itu ada beasiswa penelitian lainya yang diberikan oleh pihak kampus, salah satunya yang diberikan oleh universitas-universitas ternama seperti University of Science and Technology, ada juga dari KAIST.  Informasi mengenai beasiswa penelitian ini bisa langsung dicek di website kampus masing-masing yang diinginkan. Pihak universitas selalu update mengenai beasiswa-beasiswa yang availbale.

Nah, melalui beasiswa penelitian ini berkesempatan untuk kuliah sekaligus mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di Government Funded National Research Institut.  Beasiswa yang diberikan juga beragam tergantung universitas dan laboratorium masing-masing. Untuk master berkisar mulai 800 won sampai bahkan ada yang mendapat 1.2 juta won per bulannya. Sedangkan jenjang S3 normalnya lebih dari 1.3 juta won per bulan. 

Menarik bukan? Nah, kalau program beasiswa penelitian ini dibuka dua kali dalam setahun, summer dan juga spring. Kalau summer bisa mulai dipersiapkan dari bulan Maret. Sedangkan kalau spring, bulan November dan Desember.

3. Posco TJ Park Foundation
Beasiswa yang diberikan  oleh salah satu yayasan perusahaan Posco (perusahaan baja terbesar ketiga di dunia) asal Korea Selatan ini mempunyai beberapa program beasiswa atau fellowship khususnya untuk mahasiswa Asian melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 ataupun S3. 

Sama seperti beasiswa lainnya, tidak hanya mendapatkan pendidikan gratis tapi juga mendapatkan uang tunjangan setiap bulannya. Sekitar 900 USD diberikan selama 4 semester untuk master dan juga PhD. Selengkapnya bisa dibuka langsung di websitenya www.postf.org. Periode aplikasi beasiswa Posco tiap tahunnya, awal bulan Maret sampai pertengahan mei untuk deadline aplikasi beasiswanya.

Sebagai scholarship hunter, supaya tidak ketinggalan beasiswa apa aja yang tersedia teman-teman bisa bikin list. Kalau saya bikin di excel lengkap dengan ketentuan dan detail beasiswanya biar bisa terus update beasiswa apa yang sedang berjalan dan bisa diapply.  The struggle is real, tho hehehe

Apa aja sih berkas yang harus disiapkan untuk apply beasiswa?
Dari 3 beasiswa yang saya jelaskan sebelumnya, overall berkas-berkas yang dibutuhkan hampir sama. Supaya maksimal dan tidak mendadak, berkasnya harus sudah disiapkan jauh-jauh hari. Berkas yang perlu disiapkan (semua berkas dalam bahasa Inggris), seperti berikut:
  1. Application form (bisa cek langsung di website pemberi beasiswa atau kampus masing-masing)
  2. Statement of Purpose
  3. (Berisi tentang self-introduction dan juga study plan à normalnya 1-2 halaman A4)
  4. Ijazah terakhir (jika belum lulus bisa pakai surat keterangan akan lulus (expected graduation))
  5. (dilegalisir oleh kampus)
  6. Official transcripts yang dikeluarkan dari universitas (dilegalisir oleh Kampus)
  7. Official English Proficiency Test Score Report (harus yang asli, tidak menerima copy)
  8. Beberapa universitas ada yang menyebutkan harus dikirim langsung dari penyelenggara test, jadi harus perhatikan baik-baik ketentuan di guidelinenya ya.
  9. Dua surat rekomendasi dari Professor dan Supervisor dalam kondisi tersegel
  10. Biasanya ada form khusus untuk surat rekomendasi ini.
  11. Non refundable application fee sebesar 80 USD atau 80,000 won
  12. Surat verifikasi kewarganegaraan, berupa passport diri dan passport orang tua, namun jika tidak ada bisa pakai surat KK yang sudah ditranslate oleh penerjemah tersumpah dan legalisir oleh notaris)
  13. Foto formal background putih atau biru ukuran 3.5 x 3.5
  14. Copy of alien registration card untuk pendaftar yang ada di Korea
  15. Publikasi Paper dan beragam penghargaan internasional

Persiapan yang matang jelas sangat menentukan hasil, pun harus ingat banyak faktor X, salah satunya doa, yang jadi penentu bisa lolos beasiswa. Nah kalau saya pribadi membuat list berkas yang disyaratkan agar tidak ada yang ketinggalan. Oiya untuk KGSP dan Posco Scholarship biasanya ada list berkas di guideline scholarship application nya.
List berkas yang harus dikumpulkan untuk mendaftar beasiswa KGSP

Apakah susah kuliah di luar negeri?
Susah nggak sih kuliah di luar negeri? Pasti pertanyaan itu yang terbayang di pikiran. Mudah dan susah sebenarnya relatif. Ketika si A bilang susah, eh ternyata si B merasa mudah atau biasa saja, tapi bisa saja si C bilang susah banget sampai depresi sendiri.  Harus diingat juga, kalau setiap orang punya kapasitasnya masing-masing.

Kalau dari segi perkuliahan, untuk S2 menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kelas. Kalau untuk jenjang S1 mostly pakai bahasa korea sebagai bahasa pengantar di kelas. Perhatikan aja sewaktu pemilihan kelas setiap awal semester ada kelas dengan pengantar bahasa inggris atau Korea.

Riset atau laboratorium, untuk mahasiswa S2 yang mendapatkan beasiswa riset wajib stay di laboratorium untuk melakukan penelitian. Masing-masing lab punya jam lab yang berbeda-beda. Kalau lab saya wajib masuk Senin-Jumat pukul 09.30 – 18.00, untuk Sabtu dan optional sesuai dengan keperluan lab saja.  Laboratoriumnya standar internasional dengan alat yang canggih dan lengkap. Untuk urusan biaya tidak perlu khawatir karena semuanya dicover oleh lab melalui pendanaan dr beasiswa yang didapatkan. Setiap minggu sekali ada lab meeting untuk update progress penelitian dan presentasi mengenai paper yang dipelajari.

Conference dalam/luar negeri dan pengalaman internasional lainnya. Setiap semester diberikan target untuk mengikuti conference baik di dalam ataupun luar negeri korea dengan full support biaya dari lab. Selain itu ada upgrading juga tiap 3 bulan bersama teman-teman satu lab.

Baca juga: 

Kebutuhan hidup, seperti makan dan beribadah, cukup menantang karena tidak semua makanan disini bisa dimakan. Tapi jangan khawatir, banyak warung Indonesia dan juga halal restaurant.  Untuk sekali makan sekitar 3-5 rbu won atau sekitar 30 – 50 rbu rupiah. Jadi kalau mau hemat biasanya masak sendiri. Tempat tinggal di Korea per bulan sekitar 200rbu-300rbu won (2.5 – 3.5 juta rupiah) namun di kamar sudah terdapat kulkas, AC, dan juga dapur terpisah.

Enak-enak aja sepertinya ya, hehehe jelas terlihat kalau enak sambil bisa jalan-jalan di negeri orang.  Namun pressurenya berbeda mulai dari adaptasi bahasa dan juga budaya yang berbeda. Tapi tenang, ada perkumpulan mahasiswa Indonesia di tiap-tiap wilayah perkuliahan di luar negeri. Termasuk di Korea, namanya perpika (perkumpulan pelajar Indonesia di Korea) serta ada juga perkumpulan mahasiswa Indonesia di masing-masing kampus. Jadi makin banyak juga teman dan relasi. Sering-sering aja ikutan kumpul sekalian melepas rindu bersama teman-teman dari Indonesia.

Baca juga: 

Life with passion, jadi pedoman saya selama ini biar terus bisa menjalani hidup dengan maksimal. Ikuti kata hati dan passion supaya kalau ada bosan yang menyapa bisa gampang buat kembali bangkit lagi. Berusaha untuk terus bisa menebar bahagia dan manfaat untuk orang-orang sekitar juga menjadi pemantik semangat biar terus dalam track yang sudah direncanakan. Semangat berbagi dan menebar bahagia~ 


Sunday, April 19, 2020

PART 2 Akhirnya datang juga partner jalan #WinterSeoulTrip, yay!

Aloha! Menyambung cerita #throwback jalan-jalan #WinterSeoulTrip edisi yang pertama. Lanjut untuk hari kedua dan ketiga ~ 

Boleh baca dulu edisi yang pertama nih: 

2nd day (2020.01.11) Akhirnya gak jalan-jalan sendirian 
Welcome to seoul bu tita. Terima kasih sebelumnya sudah menemani jalan-jalan di Seoul kali ini. Kalau disuruh milih jalan sendiri apa ada partnernya, saya milih enak jalan ada partnernya asalkan partnernya cocok dan klik sama ayas. Sabar juga dan gak banyak maunya, nah bu tita ini termasuk yang pas. Lebih dewasa, gak suka yang ribet (ini poin penting), plus tambahannya sabar banget nurutin saya yang maunya macem-macem. Makasih lho bu hahaha kapan ngetrip bareng lagi? #eh

Kalau partnernya ga cocok? Mending solo traveling aja sih, gak menguras emosi plus bisa sesuai keinginan aja. Ah lucy sok oke sih. Kaya banyak aja partner jalannya. Lol. Well perjalanan hari kedua dimulai setelah bu tita sampai di Seoul.

Seoul Book Bogo #tampakluar (photo credits: luckycaesar.com)
#6 Seoul Book Bogo
Destinasi pertama hari ini menikmati pesona toko buku. Masuk dalam list yang harus dikunjungi nih soalnya unik. Lupa pernah dipake tempat shooting film apa gitu. Namun keinginan berkunjung kesini murni karena penasaran dengan interior toko bukunya. Banyak buku-buku kuno yang ada di toko ini. Selain itu juga terdapat tempat baca buku yang cukup luas dan cafetaria kecil. So cozy banget pokoknya. Tapi gabisa lama-lama harus move ke destinasi berikutnya hehe




#7 K-Star Road
Khusus nurutin bu tita nih, spesial buat explore K-star road. Maklumlah ayas ndak begitu suka K-pop dan gak mengikuti juga perkembangannya. Puas foto-foto di sepanjang jalan, mulai dari super junior, BTS dan teman-temannya lengkap ada semua. Para K-pop holic pastiiiiii suka deh. Ada stamp juga sebenernya cuman saya dan bu tita terlalu malas ngumpulin stampnya karena jaraknya yang jauh-jauh pake banget. Hehehe nice visit sih tapi , lumayan biar #winterseoultripnya komplit.




#8 Appenzeller/Nobel Memorial Museum
Destinasi kali ini sebenarnya di luar rencana dan salah masuk. Tapi lumayan sih, jadi bisa tau isi dari noble memorial museum. Pun jadi tau sejarah pendidikan di Korea. Museum ini mulai dibuka pada tahun 2008. Entah kenapa suka aja main kedalam museum. Meskipun gak sepenuhnya lihat atau mempelajari sejarah yang ada, tapi selalu terkesima sama spot-spot yang bikin nyaman buat berlama-lama. Jadi pilihan terbaik buat #metime, escaping dari hiruk-pikuk keramaian.



#9 Seoul Museum of Art
The real destination sebelum nyasar ke museum yang ada di depannya, akhirnya kami menemukan museum of art. Lama sekali rasanya tidak main ke museum art macam begini. Favorit banget untuk cuci mata, alternatif lain kalau tidak bisa main ke pantai atau gunung. Museum seni selalu jadi pilihan terbaik. Cukup rame museum hari itu karena memang bertepatan  dengan akhir pekan. Waktu itu  ada juga semacam seminar dengan peserta memenuhi semua kursi yang tersedia. Museum tiga lantai yang sangat luas dan penuh dengan barang-barang artistik serta dibagi dengan beberapa tema pameran. Ada yang khusus menampilkan foto dan  video dokumenter perjuangan saudari-saudari kita di Palestina.




Di bagian lainnya ada hasil lukisan salah satu pelukis terkenal tentang portrait eksplorasi keistimewaan wanita. Sisi lainnya lagi ada lukisan-lukisan unik tentang alam. Ah suka semua pokoknya 😁

#10 Art work Greem Café (2D Café)
Selepas edisi Museum trip, saatnya nongki di café-café lucu. Kali ini 2D café jadi pilihan karena Bu tita nih yang pengen banget. Nurutin orang tua ceritanya #alesanaja Padahal juga penasaran. Sesampainya di tkp, sudah ada dua muda-mudi yang antri. Rame ternyata, mungkin karena memang sama-sama keponya, seunik apa sih café 2D ini.


   

Setelah menunggu sekitar 15 menit dengan cuaca dingin yang menusuk tulang akhirnya dapat juga giliran untuk masuk. Yessh, eh tapi begitu masuk spot yang bagus sudah ditempatin orang. Huhu tak apalah duduk aja yang penting dan langsung pesan es coklat #wajibnih dan cake chocho tiramisu #benernggaksih lupa-lupa ingat soalnya. Range harga sekitar 8 rbu – 10 rbu wom untuk minumnya. Cakenya kalau gak salah satu slice 7rbu won. Dari segi kelezatan, biasa aja tastenya mungkin yang dijual memang tempatnya jadi rasa nomor dua. Eh apa selera aku aja kali ya yang gak pas sama cake dan minumnya? Bisa jadi juga gitu. Apa apa aja kan tergantung selera, termasuk tentang rasa #eh

#11 Tokyo soufflé pancake
Super fluffy dan rasanyaa uuuuu so yummy. Harus nyoba deh pokoknya. Bela-belain langsung cuss dari café 2D yang lokasinya berseberangan dengan Tokyo soufflé. Rame juga nih harus nunggu sekitar 5 menit untuk bisa dapat tempat duduk. Tapi ndak papa, worth to wait ~



Café yang didominasi warna putih kuning ini juga nyaman banget buat nongkrong. Bisa sambil charging hp juga karena seharian habis buat GPS dan tentunya foto-foto. Untuk satu porsi soufflé pancake seharga 12rbu won. Porsinya cukup besar jadi bisa buat berdua. Kenyang deh, Alhamdulillah.



#12 943 King’s Cross Café
Edisi #cafetrip di #Seoultrip selanjutnya adalah ingin tahu isi dari Café Harry Potter karena belum keturutan main yang di Busan, cobainnya langsung yang di Seoul aja. Untung partner mainnya bu tita nih jadi iya aja nyobain ini itu. Emang murah ya bu hahaha



Sebelum masuk foto-foto di sapu terbang dulu, berasa naik sapu yang biasanya buat nyapu depan rumah kok #eh Setelah puas foto-foto dari berbagi macam angle dan gaya akhirnya masuk ke dalam. Sesampainya di dalam harus pesen minum dulu gais sebelum bisa foto-foto sepuasnya. Sama kaya café 2D, memang yang dijual keunikan tempatnya. Kali ini pesanan minumnya agak aneh, bu tita pesan papermint  nah saya pesan gatau lupa namanya. Intinya minuman bersoda warna biru yang rasanya meledak-ledak di perut karena terlalu asam #hiperbolahdahlucy



Ada liftnya juga btw di café harry potter ini. Lantai paling atas adalah untuk diskotik alias lantai 4. Lantai 1 penuh background buku-buku, tongkat sihir dan juga cermin serta lukisan besar. Lumayan sih banyak foto-fotonya lol. Dari lantai 2 ada beberapa aksesoris sapu terbang dan juga meja kursi kuno ala-ala scene harry potter. Lantai 3 bisa ketemu sama voldemort dan juga merasakan suasana ruang makan di Hogwarts.


   

Selepas menikmati minuman bersoda, lapar menyerang. Akhirnya nyobain the Halal guys. Tapi sayangnya gak bisa dine-in akhirnya cuman bisa takeout dan menunya uda banyak yang habis. Huhu belum rejeki. Gak sempet di foto juga jadi gak punya fotonya. Satu porsi yang regular untuk ayam harganya 12 rbu won. Rasanya gimana? 7/10 Alhamdulillah bisa makan ayam halal. Lagi-lagi soal selera aja sih ya hehe

Seharian capek sekali rasanya, banyak jalannya juga. Tapi so happy ada partnernya dibanding dengan hari pertama. Oiya sempet juga foto box sebelum balik ke penginapan. Alhamdulillah, siap nih buat menyambut besok. Yess, hari terakhir di #Seoultrip kali ini ~


3rd  day (2020.01.12) – Mengenang winter sonata di  Pulau Nami
Emang lucy tau winter sonata? Enggak, hehe bu tita juga nih gara-garanya. Bisa dibayangin dinginnya kaya gimana ya main ke Pulau Nami di musim dingin begini. Tak apalah sekalian kan udah jauh-jauh ke Seoul. Perjalanan cukup jauh dari tempat penginapan ke Pulau Nami, hampir sejam lebih naik busway lalu disambung naik bus. Pokoknya ikutin petunjuk dari Naver map aja pasti sampai ke tempat tujuan. 

#13 Nami Island
Sesampainya di tempat penyeberangan ke Pulau Nami harus beli tiket dulu sebelum bisa memasuki gerbang imigrasi. Harga tiketnya sebesar 13rbu won sudah PP ya. Ramai sekali karena pas dengan hari minggu. Sehabis beli tiket langsung boarding naik ke kapal Ferry.


Hanya memakan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke Pulau Nami. Bagian depan ada  patung es buatan. Huhuhu kalau pas turun salju pasti mirip banget sama filmnya Winter Sonata ya bu? Tau gara-gara liat di foto yang terpampang besar di spot film Winter Sonata. Meski tidak pernah nonton filmnya. Mulai scene first kiss sampai scene yang menunggu si doi apa ya. Entahlah ~ First time juga nih punya foto berdua sama bu tita yang nggak selfie karena nggak sengaja ketemu sama temen Indonesia yang lagi main ke Pulau Nami juga.




What a wonderful #winterseoultrip. Total 13 tempat yang dikunjungi selama 3D2N. Always worth to remember. Sekian cerita #throwback jalan-jalan. Semoga pandemic covid19 bisa segera reda jadi kehidupan bisa kembali normal (lagi). Selamat menikmati minggu yang segera habis dalam hitungan jam. Selamat melebihkan syukur~

Terima kasih partner jalan #Winterseoultrip (photocredits: luckycaesar.com)

PART 1 #WinterSeoulTrip - Dari Seoul Forest sampai Eid Korean Restaurant

Jalan-jalanlah sebelum jalan-jalan itu dilarang. Cocok rasanya sama kondisi pandemic covid19 sekarang ini.  Sudah lebih dari satu bulan merasakan nyamannya rumah, enaknya masakan ibuk, makmurnya tiap hari kumpul keluarga dan sejuknya udara pedesaan yang sudah lama dirindukan. Sungguh nikmat mana yang bisa saya dustakan? Malu kalau ingat masih sering mengeluh bosan, tidak bisa jalan-jalan, atau keluhan lainnya yang perlahan mengikis syukur. Padahal harusnya banyak syukur yang harus dilebihkan atas banyak nikmat yang sering kita lupakan.

Baca juga:

Sembari menahan diri dari realisasi plan jalan-jalan, boleh kok #throwback sejenak masa-masa sebelum pandemic covid19. Jaman tidak perlu takut dan cemas saat jalan-jalan, tidak perlu takut kalau ada yang bersin atau batuk, jaman bebas keluar tanpa pakai masker ataupun paranoid pakai handsanitizer setiap saat di jalanan.

Beruntungnya saya bisa merealisasikan plan jalan-jalan ke Seoul sebelum #backforgood ke tanah air. Awalnya plan adalah akhir Januari, tapi karena satu dan banyak hal akhirnya maju jadi awal bulan Januari 2020. Itinerary trip ke seoul untuk 3D2N sudah siap. Partner trip kali ini hanya bersama bu Tita tapi menyusul hari sabtu dan minggunya saja, sedangkan ayas berangkat lebih dulu di hari Jumat. Sudah agak lupa, sambil recall memories, ah #momenttoremember.


1st day (2020.01.10) – Seoul was biting cold!
Perjalanan ke Seoul kali ini saya ingin menggunakan bus. Departure terminal ada di nopo, hanya 15 menit dari PNU station menggunakan subway. Sebelumnya beli bekal dulu untuk di perjalanan. Roti goreng dengan taburan gula manis, susu coklat dan air mineral jadi menu sarapan pagi itu. Tidak begitu pagi, tapi masih tetap dingin maklum memang masih masuk musim dingin. Oiya saya beli tiket bisnya on the spot langsung di loket terminal.



#1 Seoul Forest
Perjalanan Busan ke Seoul dengan menggunakan bus ditempuh dalam waktu 4.5 jam. Destinasi pertama sesampainya di Dongseoul terminal adalah jalan-jalan ke Seoul Forest. First time banget nih traveling keluar kota sendirian. Hanya berbekal google maps mengikuti arah destinasi yang akan dituju. Siang itu, Seoul dinginnya sudah menusuk. Soksokan sekali hanya pakai baju lapis 2 dan pintarnya hanya pakai coat. Tidak pakai jaket yang tebal karena malas bawanya berat. Jadi nikmati saja seoul yang super dingin.


Seoul forest sepi sekali gais. Yaiyalah ya, lagi musim dingin rasanya hanya beberapa orang yang memang nekat dan gak ada kerjaan macam ayas begini yang main ke hutan. Hutan yang penuh dengan pohon-pohon tanpa daun. Pohon yang juga mengigil kedinginan. Brzzz.

Saat itu, di Seoul forest juga ada shooting film. Tapi entah film apa. Saya puas mengelilingi Seoul Forest dan sesekali berhenti sejenak mengambil foto sambil menikmati dingin yang kosong. Hampa terasa, sehampa tanpa siapa hayo? #apasihini



Oiya, transportasi publik di Seoul ini lumayan lebih rumit dibandingkan dengan di Busan. Jadi harus lebih teliti saat baca peta ataupun lihat jalur bus dan subway. Naver map the best sih, membantu banget. Oiya kalau di Korea saya memang prefer pakai Naver map dari pada google map. Lebih akurat  dan rinci untuk pilihan bus ataupun subwaynya.  


Danaunya jadi beku #winterSoeultrip (photo credits: luckycaesar.com)
#2 Dongdaemun Design Plaza (DDP)
Kedua kalinya mengunjungi  DDP, jadi kunjungan kali ini tidak se-excited sebelumnya. Hanya foto-foto di depan saja. Tidak sampai masuk untuk explore ke dalam. Dinginnya euy menusuk sampai tulang. Ulasan untuk kunjungan ke DDP bisa dibaca di postingan berikut yes. Happy reading ~

Baca juga:


#3 Cheonggyecheon
Belum rejeki menikmati kerlap-kerlip lampu di sepanjang sungai cheonggyecheon. Telat sehari, hahaha hikmah yang bisa dipetik adalah harus cek jadwal festival terlebih dahulu sebelum memasukkan ke itinerary. Ndak papa, belum rejeki. Tenang, masih ada festival lampu lainnya yang bisa dinikmati. Stay happy ~




#4 Line Friends Store
Destinasi selanjutnya adalah main ke line friends store karena ada titipan dari teman di Busan. Sekalian liat-liat selengkap apa sih line store di Seoul dibandingkan dengan yang ada di Busan. So big ternyata. Dua lantai dan lebih luas plus pilihannya lebih banyak. Banyak spot untuk foto-foto. Para army pasti suka soalnya full BTS. Sayangnya ayas bukan bagian dari mereka. Saya mahhh pecinta setia we bare bears sama chibi maruko chan ajaah. 



#5 Masjid Itaewon  dan Eid Korean Restaurant
Berhubung Seoul trip yang pertama belum sempat untuk berkunjung ke masjid itaewon, kali ini saya berkesempatan untuk bisa sowan ke masjid terbesar di Korea Selatan. Masjid yang dibangun pada tahun 1974 ini juga menjadi bagian dari sejarah berkembangnya islam di Korsel. Tidak hanya itu, masjid itaewon juga konon katanya menjadi simbol toleransi antar umat beragama di negeri gingseng.


Indahnya bulan malam itu (photo credits: luckycaesar.com)
Banyak juga makanan halal yang ada disekitaran masjid Itaewon. Kunjungan kali ini saya bisa bertemu dengan teman dari Indonesia yang domisili di Ilsan. Cukup jauh sebenernya dari Itaewon, tapi mbak Mira  super baik mau jauh-jauh datang buat ketemu. Terharu banget termasuk dalam prioritas sampai disempetin buat ketemu. Oiya, mbak mira juga ngajakin untuk mencicipi makanan korea yang halal di Eid Korean Restaurant. Malam itu, kami makan bulgogi dan samgyetang, Alhamdulillah akhirnya bisa incipin bulgogi. Oiya, Eid Korean restaurant ini juga sudah dapat seritifikat halal dari KMF. Jadi no worries yes. 



Obrolan malam itu seputar penelitian mengenai anammox (ah I miss my kiddos) dan juga update kehidupan plus kewarasan selama ngelab. Tidak lama ngobrol-ngobrol sama mbak Mira karena jarak kosan yang cukup jauh jadi harus dicukupkan curhatan malam itu. So happy sekali sudah bisa ketemu dan meluangkan waktu. Jazakillah khayran mbak mira ~


Super sekali 1st day #WinterSeoultrip kali ini. Alhamdulillah bisa mengunjungi banyak tempat sesuai itinerary meskipun dua kali salah jalur bus. Menguji kesabaran, menertawakan kebodohan. What a day, next menemukan penginapan yang sudah dibooking di airbnb. Untuk total dua malam 30 rbu won dengan fasilitas yang cukup sesuai dengan harga. Ada dapur dan bisa ambil air minum di lantai atas. Alhamdulillah wa syukurillah ~




Bagaimana hari kedua dan hari ketiga? Check di postingan selanjutnya yes. Tirimi kisih ~ 

Baca cerita selanjutnya:
Part 2 Akhirnya datang juga partner #WinterSeoulTrip, yay!
COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES