Saturday, April 11, 2020

Masih mengeluh bosan di tengah anjuran #stayathome?

Yes, rasanya begitu beberapa hari terakhir. Setelah sampai di minggu ketiga dan susah sekali mengendalikan bosan yang kerap kali datang.  Kurang bersyukur sekali rasanya ya dengan kondisi yang ada 😔 Padahal pilihan work from home ataupun kesempatan bisa tetap belajar secara online merupakan sebuah privilege/keistimewaan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Pun begitu juga dengan #stayathome, beruntung sekali masih punya rumah untuk tinggal, untuk “berlindung”. 

Pantaskah terus mengeluh di saat yg lain bahkan berjuang lebih keras untuk apa yg kita dapatkan sekarang? (Photo credits: luckycaesar.com)

Banyak yang bahkan harus tetap bekerja dari kantor di tengah kondisi pandemic dengan resiko yang jelas tidak main-main. Menangani virus baru yang belum ada obatnya, benar-benar baru dan masih butuh penelitian mendalam tentang virus tersebut. Respect tertinggi untuk para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan perang melawan makhluk super kecil, covid19. 

Belum lagi para pemerintah pembuat keputusan yang tentu kewalahan dengan si virus telah mengobrak-abrik rencana besar selama setahun ini. Kestabilan kondisi ekonomi yang tentu jadi ancaman. Banyak PHK besar-besaran terjadi, toko dan usaha yang sepi karena jam operasi yang dibatasi. Belum lagi vendor acara yang merugi karena banyak acara besar dibatalkan karena peraturan yang diberlakukan pemerintah.

See? Harusnya banyak syukur yang harus dilebihkan. Huhu Masih diberikan nikmat sehat yang tentu menjadi tameng memerangi virus super cerdik ini. Harus sehat, tidak boleh sakit #selftalk. Karena kalau sakit tentu menambah beban para nakes yang sudah kewalahan dengan banyaknya pasien dan faskes yang terbatas.

This too shall pass soon, fighting! (Photo credits: luckycaesar.com)

Sungguh masa-masa yang akan menjadi sejarah tidak terlupakan. Saat banyak yang harus dikorbankan. Banyak rugi yang harus ditanggung, banyak sedih dan luka menyertai para keluarga dari korban covid19 yang telah menghadap Yang Kuasa. Tentu tidak bisa dibayangkan kesedihan dan kehilangan keluarga atau saudara yang dimasa akhirnya tidak bisa didampingi oleh keluarga. Huhu sedihnya dalam banget pasti. Semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Aamiin. Pun ada ego yang harus dikontrol, keinginanan yang dibatasi hingga banyak plan yang harus direlakan untuk postpone atau bahkan cancel.
  
Namun di sini perlu digarisbawahi  bahwa setiap dari kita mengalaminya. Bahkan di belahan dunia yang lain bisa jadi lebih parah kondisinya. Jadi bukan kamu saja yang berharap pandemic covid19 ini segera berakhir, everyone does. Anjuran untuk tetap berada di rumah tentu tidak seberat maju di medan perang dengan beragam senjata. Semuanya sedang sama-sama berjuang dengan menaati prosedur untuk memutus persebaran covid19.


Selalu ada indah selepas hujan badai yang menyeramkan. (Photo credits: luckycaesar.com)

2020 jadi tahun yang begitu panjang, padahal baru sampai tanggal 11 bulan ke 4. Namun rasanya sudah melewati jauh separuh tahun. Banyak tragedi bertubi-tubi terjadi dari awal tahun hingga sampai covid19 yang belum juga selesai di bulan ke-4. Banyak sabar yang harus setia dilatih, doa yang terus dilafalkan hingga ikhtiar yang dilakukan. Lekas sembuh Indonesia, lekas pulih dunia, as soon as possible aamiin.

Have a nice weekend good people. Stay healthy! ❤️

2 comments:

  1. Bisa menjalani WFH memang sebuah privilese Mbak. Saya bilang gini karena saya termasuk yang tidak mendapatkan privilese ini. Iri rasanya mendengar ocehan orang-orang yang sambat karena harus WFH.

    Maksud saya, ada lho orang lain yang kepengen bisa #dirumahaja saat wabah ini terjadi. Namun karena satu dan lain hal, itu nggak mungkin dilakukan.

    Tapi ya saya juga harus tahu diri juga, walaupun saya tak mendapat privilese itu, saya masih punya privilese lain berupa pekerjaan.

    Risky? Yes. Tapi saat mendengar beberapa perusahan lain terpaksa melakukan PHK, agaknya nggak pantes buat sambat.

    Pengen sih situasi kembali seperti sediakala saat wabah belum terjadi. Tapi, mungkin Allah punya rencana lain yang kita nggak pernah tahu apa maksudnya selain meyakini kalau rencana-Nya adalah sebaik-baiknya rencana.

    Bukan begitu?

    ReplyDelete
  2. di alam kondisi seperti ini memang mengeluh jadi serba salah ya, jadi memang harus disyukuri

    ReplyDelete

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES