Monday, July 27, 2020

Solusi Cerdas Layanan Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19 dengan #TemanHidupSehat Halodoc

Time flies so fast, tidak terasa sudah hampir 5 bulan sejak covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global. Sejak itu juga sudah pulang ke tanah air namun terjebak tidak bisa ke mana-mana. 2020 memang menjadi tahun penuh ketidakpastian dan harus merelakan banyak rencana dalam life plan mundur jauh dari jadwal. Mampu bertahan sampai titik sejauh ini dan ikut menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran sudah cukup dari kata baik  untuk mendukung pemutusan rantai penyebaran covid-19. Apalagi case positif covid-19 yang belum menunjukkan trend penurunan sampai saat ini.

Tentu setiap dari kita berharap pandemi ini bisa segera berkahir, meskipun nantinya kehidupan tidak sepenuhnya kembali normal seperti sebelum covid-19 tersebar. Sebelum vaksin yang tepat ditemukan, kita akan menghadapi kehidupan “new normal”. Mulai dari kebiasaan hidup sehat, pakai masker ketika berpergian, menerapkan physical distancing dengan jarak tertentu di tempat-tempat umum, ataupun perlunya melakukan tes bebas covid-19 dengan rapid test ataupun swab test sebelum berpergian. 

Awal Juni lalu, saya akhirnya bisa pulang ke kampung halaman di Madiun setelah sebelumnya selama 2 bulan di Jakarta membantu kakak saya yang baru saja melahirkan. Pertama kali juga saya mengikuti rapid test sebagai persyaratan mendapatkan SIKM untuk bisa keluar Jakarta karena saat itu masih diterapkan PSBB. Awal mau ikut rapid test jujur cukup takut karena khawatir kalau hasilnya reaktif. Namun saya optimis hasilnya akan non reaktif karena selama pulang dari Korea atau saat di Jakarta pun saya lebih banyak di rumah saja. Meskipun keluar untuk belanja saya selalu mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan. 

Hasil karya adek saya untuk tugas kampus berkenaan dengan jurus jitu cegah penyebaran covid-19

Well semenjak pandemi covid-19, saya begitu takut dan menghindari rumah sakit. Apalagi setelah membaca kemungkinan covid-19 bisa menjadi airborne disease ketika berada di ruang tertutup dan minim sirkulasi udara, i.e rumah sakit. Alhasil, saya mencari alternative rapid test yang tidak dilakukan di rumah sakit. Beruntungnya ada aplikasi Halodoc yang sudah lama terinstal di gadget dan beberapa kali sering saya gunakan untuk baca-baca mengenai artikel kesehatan. Oiya, artikel kesehatannya super komplit, apalagi untuk kesehatan jiwa bahkan ada layanan khusus untuk bisa terapi online ataupun mendapatkan diagnosa dan perawatan medis dari psikiater. 

Apa sih Halodoc itu? 

Halodoc adalah aplikasi yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya dan dilengkapi dengan beragam layanan kesehatan. Halodoc memiliki tagline sehat lebih tenang saat semua ada di genggaman #temanhidupsehat. Halodoc memiliki banyak layanan yang sangat menarik dan bermanfaat mulai dari tanya dokter untuk chat dengan dokter umum dan spesialis dimana saja dan kapan saja. 

Beberapa layanan di Halodoc serta beberapa pilihan artikel kesehatan yang uptodate dan bermanfaat

Hasil yang saya temukan di halodoc super lengkap. Mulai dari RS di bagian barat Indonesia, salah satunya adalah RS Columbia Asia Medan yang dilengkapi dengan informasi umum rumah sakit dan fasilitas-fasilitas yang terdapat di RS, dokter umum serta beragam pilihan dokter spesialis mulai dari spesialis bedah anak sampai dengan spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru). Dokter-dokternya pun sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun. RS Columbia Asia Medan juga masuk dalam daftar rumah sakit yang melakukan perawatan pasien covid-19 di Sumatera Utara bersama 23 RS lainnya. 

Selain itu, saya juga coba mencari RS di kota kelahiran saya, yaitu Madiun. Dari hasil penelusuran di Halodoc terdapat 8 RS yang dilengkapi dengan informasi umum rumah sakit, dokter umum dan juga dokter spesialis di berbagai bidang. Selanjutnya, Halodoc juga memberikan layanan beli obat tanpa antre dan langsung diantar dalam 60 menit. Tidak hanya itu ada layanan untuk bisa booking rumah sakit ataupun layanan cari dokter dengan semua pilihan dokter spesialis mulai dari penyakit dalam sampai dengan bedah anak. 

Hasil pencarian RS di Halodoc 

Semenjak pandemi covid-19, Halodoc juga memiliki layanan untuk cek gejala covid-19 dan disertai saran penanganan apabila gejala menunjukkan ke arah terinfeksi covid-19. Halodocpun memiliki layanan rapid test dan test PCR. Tanpa pikir panjang, langsung saya klik layanan rapid test. Nah pada bagian rapid test ini, banyak sekali pilihan tempat untuk melakukan rapid test.  Mulai dari rumah sakit, klinik laboratorium dan ada juga rapid test drive-thru. 

Senang sekali rasanya tahu ada pilihan rapid test-drive thru. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari lokasi yang paling dekat dengan rumah kakak saya, yaitu di Ciracas, Jakarta Timur. Akhirnya setelah mempertimbangkan beberapa hal, pilihan saya jatuh pada Rapid Test Cilandak by Mitra Keluarga yang berlokasi di daerah CIBIS Park, Jl. TB Simatupang No.2, Cilandak. Sayangnya saat rapid test saya tidak mendokumentasikan prosesnya karena kondisi yang cukup panas dan juga terlalu mager untuk ambil foto.

Layanan rapid test di Halodoc dan hasil pencarian untuk rapid test drive-thru

Proses booking rapid test dengan Halodoc juga sangat cepat, setelah memilih lokasi rapid test selanjutnya menentukan tanggal dan waktu. Isikan identitas diri, upload kartu ID, lalu pilih metode pembayaran, langsung bayar deh. Booking selesai, praktis dan cepat. 

Sewaktu hari H rapid test pastikan untuk mematuhi protokol kesehatan. Sesampainya di lokasi, petugas minta untuk menunjukkan bukti pembayaran. Setelah itu, akan diberikan 2 label yang telah berisi nama dan nomor booking. Lalu lanjut antri untuk diambil sample darah. 

Hasil rapid test covid-19 di aplikasi Halodoc 

Kebetulan saat hari test, antrian cukup panjang tidak hanya untuk mobil namun juga motor. Setelah tiba giliran, langsung diambil darah dan ditest dengan rapid test kit. Cepat sekali tidak lebih dari 10 menit. Setelah selesai, lalu pulang ke rumah dan tinggal menunggu hasil. Hasil keluar tidak lama setelah itu, sekitar satu jam kemudian saya cek di aplikasi Halodoc hasil rapid test sudah keluar. 

Alhamdulillah hasilnya non reaktif. Lega sekali. Terima banyak Halodoc sudah membantu proses booking rapid test yang super praktis dan cepat. Tidak hanya itu, terima kasih juga atas suguhan artikel-artikel kesehatan yang bermanfaat dengan beragam layanan kesehatan yang sangat lengkap dan tentunya bermanfaat.

Yuk, kita semua tetap jaga kesehatan dan selalui patuhi protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19. Jangan lupa juga install aplikasi Halodoc untuk bisa terus update beragam layanan kesehatan dari #temanhidupsehat Halodoc yang super praktis! 

Friday, July 24, 2020

Butuh Perusahaan Sewa Genset? Yuk, Cek di Sini!

Dalam seminggu terakhir, sudah dua kali terjadi pemadaman listrik. Memang tidak seharian, namun dampaknya cukup membuat pekerjaan yang bergantung pada listrik terhenti selama beberapa jam. Saya tidak bisa membayangkan kalau pemadaman listrik terjadi seharian penuh, pasti suntuk karena banyak pekerjaan terhenti dan jelas kerugian yang tidak kecil. Listrik saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam mendukung aktivitas setiap harinya. Terutama untuk perusahaan atau perindustrian. Maka dari itu, banyak sekali perusahaan atau perindustrian membutuhkan genset untuk mengatasi permasalahan saat terjadi pemadaman listrik.

Genset merupakan mesin yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Biaya untuk pembelian genset sendiri tidaklah murah dan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Kita tidak perlu membeli genset yang jelas harganya tidak murah, kita bisa menyewa genset seperti contohnya ada rental genset bekasi atau area manapun di Indonesia, termasuk di daerah-daerah pelosok. Tenang saja, saat membutuhkan sewa genset bisa langsung menghubungi PT Sewatama secara online. Kebutuhan kelistrikan akan terpenuhi dengan mudah karena PT Sewatama menyediakan rental genset untuk seluruh wilayah di Indonesia. 

Sewa Jasa Bidang Kelistrikan dengan Mudah

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika berkonsultasi dan menyelesaikan permasalahan mengenai kelistrikan di PT Sewatama, terutama untuk skala perindustrian. Permasalahan mengenai pemadaman listrik dan potensi kerusakan beberapa komponen kelitsrikan bisa langsung diserahkan pada ahlinya. Tidak perlu pusing dan juga khawatir karena sudah berpengalaman dalam urusan kelistrikan. 

Apa saja yang ada di PT Sewatama saat ini? 

Selain jasa sewa genset, melayani juga dewatering, operation and maintenance, power audit, pembangkit listrik tenaga surya dengan sistem hybrid, MEP engine reciprocating, konsultasi, perawatan trafo listrik, dan juga sewa loadbank. Kita juga tidak perlu khawatir  dengan harga setiap jasa yang ditawarkan oleh PT Sewatama. Harga yang terjangkau dan ditangani oleh teknisi-teknisi yang cukup handal dan ahli pada bidangnya masing-masing. Bahkan tidak hanya itu saja, PT Sewatama mampu memberikan jasanya hingga ke pelosok nusantara, tidak hanya di Bekasi saja. Maka dari itu, yuk bisa lakukan penawaran menarik dengan PT Sewatama sekarang juga. Bye-bye deh masalah kelistrikan ~

Saturday, July 4, 2020

Lestarikan Gerakan #JagaLaut dan Minimalisir Dampak Perubahan Iklim

Indonesia begitu masyhur dengan pesona laut yang super indah. Tersohor dengan sebutan negara Maritim hingga ke seluruh belahan dunia. Luas laut Indonesia mencapai lebih dari 5 juta kilometer persegi sehingga menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Pun Indonesia sebagai poros maritim dunia menyimpan kekayaan bahari luar biasa dengan beragam jenis biota laut yang luasnya mencapai 80% wilayah Indonesia. Bertepatan dengan peringatan hari kelautan nasional tanggal 2 Juli 2020 lalu, menjadi momen untuk lebih mensyukuri betapa luas dan besar potensi sumber daya alam laut Indonesia. Surga laut yang kaya dengan pesona luar biasa sebagai anugerah alam yang harus senantiasa dijaga kelestariannya. Tidak hanya untuk diri sendiri, namun untuk generasi-generasi kita berikutnya agar juga bisa menikmati keindahan laut serta kekayaan manfaat bahari Indonesia.

Keindahan Gili Trawangan, Lombok (Sumber foto: www.luckycaesar.com)

Kekayaan dan Keindahan Laut Nusantara

Istimewa bukan kekayaan dan keindahan laut Indonesia? Retoris sekali pertanyaan saya, tentu saja jawabannya Iya. Apalagi saat mengenang masa-masa masih tinggal di Busan, teman-teman Korea saya begitu ingin pergi ke Bali. Beberapa teman lainnya menjadi tertarik untuk wisata ke Lombok setelah saya bagikan cerita betapa memesonanya Pulau Lombok dengan air lautnya yang begitu bening. Terumbu karang yang elok warna-warni, istimewa dengan segala pesonanya. Tidak hanya Bali dan Lombok, banyak laut Indonesia lainnya dengan indahnya masing-masing. Apalagi laut-laut yang ada di ujung timur Indonesia, Raja Ampat, masih ada dalam list yang ingin sekali dikunjungi. Insyaallah suatu saat nanti, aamiin.

Laut Nusantara membentang dari barat ke timur dengan panjang lebih dari 5000 kilometer. United Nations Development Programme menyebutkan bahwa perairan Indonesia menjadi habitat bagi 76% terumbu karang dan 37% ikan karang dunia. Keberadaan laut nusantara memberikan kontribusi besar bagi perikanan dunia dan penompang ekonomi masyarakat, terutama untuk yang tinggal di wilayah pesisir.

Hasil laut berupa ikan menjadi sumber protein penting bagi masyarakat Indonesia, sebanyak 54% kebutuhan protein nasional dipenuhi dari ikan dan produk laut lainnya. Tidak hanya itu, hebatnya lagi laut Indonesia memberikan kontribusi sebanyak 10% terhadap kebutuhan perikanan global. Tidak hanya berperan penting dalam bidang perikanan, laut Indonesia juga mendukung bisnis pelayaran dan memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata.

Kembali melihat folder foto-foto wisata bahari di Lombok beberapa tahun silam membuat saya semakin rindu ingin menikmati semilir angin pantai, deburan ombak dan tentunya vitaminsea yang sudah lama sekali tidak saya konsumsi. Padahal rencana setelah kembali ke Indonesia ingin menikmati indahnya Pulau Dewata berakhir hanya sebagai wacana, sampai pandemi covid19 sepenuhnya berakhir. Semoga Indonesia bisa lekas membaik secepatnya. Terus bertumbuh dan bergerak di masa-masa tidak ideal seperti sekarang ini  bukanlah hal yang mudah. Hanya ada beberapa pilihan tersedia, terus bergerak maju dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Kedua, termangu mengutuki keadaan yang jelas tidak akan berbuah apapun dengan hanya rebahan seharian. Pilihan lainnya atau justru masa bodoh bergerak kemana saja dan abai bisa menjadi pembawa virus kemana mana.

#throwback Menikmati keindahan Pantai Tanjung Aan di Lombok (Sumber foto: www.luckycaesar.com)

Bagaimana kondisi laut Nusantara sebelum dan saat pandemi covid19?

Tidak terasa sudah sekitar 4 bulan sejak covid19 ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global. Lengkap sudah 3 bulan lebih saya menerapkan anjuran bekerja dari rumah. Mengurangi aktivitas ke luar rumah dan bisa dihitung dengan jari selama seminggu 95% aktivitas saya ada di dalam rumah. Social distancing diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran covid19 dan menurut hemat saya hanya efektif diterapkan dua bulan saja hingga akhir Mei 2020. Setelah Mei, rasanya sudah banyak yang lebih berani keluar rumah karena memang tuntutan pekerjaan. Pun banyak kantor-kantor yang kembali menerapkan work from office.

Pandemi covid19 memberikan dampak yang cukup berarti dan dirasakan hampir di semua sektor kehidupan manusia. Namun di sisi lain, pandemi memberikan dampak positif bagi bumi, termasuk laut. Berkurangnya aktivitas manusia di luar, termasuk juga menurunnya aktivitas industri memberikan waktu bagi bumi untuk beristirahat. Memberikan  jeda pada laut, langit, hutan, dan alam secara keseluruhan untuk bisa sejenak menghela nafas panjang.

Apakah pandemi covid19  memberikan dampak positif pada sektor kelautan?

Sebelum pandemi covid19, keramaian para wisatawan di berbagai objek wisata bahari tentu memberikan pengaruh pada kondisi laut dan ekosistem di dalamnya. Belum lagi kalau wisatawan tidak bijak dalam berwisata sehingga menyebabkan kerusakan. Kadang ada juga wisatawan yang tidak sengaja merusak terumbu karang atau bahkan buang sampah sembarangan. Menurunnya aktivitas wisatawan juga memberikan pengaruh terhadap jumlah sampah yang dihasilkan di tempat wisata.

Saat pandemi covid19 terjadi, laut menjadi lebih bersih karena penurunan secara drastis jumlah wisatawan yang berkunjung. Kak Githa Anasthasia sebagai Pengelola Kampung Wisata Arborek dan CEO Arborek Dive Shop, Raja Ampat menuturkan saat podcast #jagalaut bersama KBR prime bahwa sejak pandemi jumlah wisatawan di Kampung Wisata Arborek yang jauh berkurang memberikan dampak baik untuk laut. Ikan-ikan terlihat lebih banyak dengan spot  gerak ikan yang luas. Ikan Hiu pun terlihat bermain sampai dekat dengan daratan. Kabar baik lainnya, terumbu karang juga dapat tumbuh dengan optimal.

Tidak hanya itu. tingkat polusi suara atau kebisingan dari kapal-kapal laut yang mengangkut wisatawan maupun pengiriman barang mengalami penurunan. Shipping kapal-kapal besar berkurang secara signifikan. Tumpahan minyak kapal wisata juga hilang selama pandemi. Baiknya lagi, Prof. Muhammad Zainuri, Guru besar kelautan Undip menyampaikan bahwa selama pandemi pelaksanaan konservasi mangrove jadi lebih mudah.

Apakah ada dampak negatif yang diberikan pandemi covid19 pada sektor kelautan?

Kendati demikian, terdapat dampak buruk yang diberikan oleh pandemi covid di sektor kelautan. Salah satunya adalah menurunnya pendapatan aktivitas perikanan terutama pengusaha skala kecil. Para pengrajin oleh-oleh juga mengalami kerugian besar akibat sepinya wisatawan dan terancam gulung tikar. Tidak hanya itu pekerja wisata juga harus banting stir agar tetap mendapatkan pemasukan selama objek wisata masih sepi.

Kak Githa menyampaikan para masyarakat di kampung wisata Arborek belajar untuk menghidupi kembali menjadi nelayan ataupun berkebun. Hasil pancingan merekapun cukup melimpah. Selalu ada hal baik yang bisa diambil di tengah masa-masa ekonomi susah. Hubungan sosial antar warga di kampung wisata Arborek menjadi lebih baik karena sebelum pandemi masyarakat lebih fokus ke wistawan dan tidak punya banyak waktu untuk bercengkerama. 

Berkurangnya jumlah wisatawan di wilayah wisata ternyata juga memberikan dampak buruk dengan keberadaan illegal fishing yang kembali marak di perairan laut dan sekitarnya berdasarkan informasi dari Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI). Hal ini disebabkan karena tidak adanya aktivitas dan rutinitas di titik selam sehingga aktivitas destruktif fishing meningkat. Destruktif fishing ini sangat merugikan dan merusak ekosistem laut sehingga perlu dilakukan kampanye pada masyarakat serta pengawasan yang ketat.

Apa saja problematika laut yang terkait dengan perubahan iklim?

Dampak baik yang dialami oleh ekosistem laut dan perairan nusantara di tengah pandemi menjadi sinyal baik dalam mencegah perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi saat ini telah banyak berimbas terhadap kelangsungan ekosistem laut. Beberapa problematika laut yang terkait dengan perubahan iklim diantaranya sebagai berikut:

- Kenaikan permukaan air laut dan terjadinya intrusi air laut

Kenaikan permukaan air laut sebagai dampak naiknya suhu pada permukaan laut yang diikuti dengan mencairnya es pada glasial dan es di kutub. Tentu masalah tersebut merupakan kontribusi akibat dari perubahan iklim. Letak Indonesia yang berada di antara samudera Pasifik dan Hindia juga menyebabkan variasi kenaikan permukaan laut (El Nino).

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memproyeksikan kenaikan permukaan air laut mencapai 44 - 47 cm. Kenaikan muka air laut di pesisir utara Pulau Jawa mencapai 5mm per tahun. Dampak kenaikan permukaan air laut bisa berupa banjir yang diakibatkan pasang air laut (rob) serta intrusi air laut ke dalam air permukaan dan aquifer hingga hilangnya habitat untuk ikan, tanaman dan juga burung-burung.

- Tenggelamnya wilayah pesisir

Pesisir berada di kawasan yang lebih rendah dibandingkan dengan permukaan air laut sehingga membuat daerah pesisir semakin rawan terkena banjir laut atau rob. Potensi tenggelamnya wilayah pesisir mengancam hampir seluruh wilayah pesisir Indonesia dan mengakibatkan lebih dari 100 kabupaten/kota di pesisir Indonesia berpotensi tenggelam. Pada tahun 2018, sebanyak 31% wilayah Pekalongan telah tergenangi air laut secara permanen dan mengalami penurunan tanah sekitar 1-20 cm setiap tahunnya.

- Peningkatan suhu laut dan terjadinya coral bleaching

Perubahan iklim membuat suhu bumi kian meningkat dan penelitian menemukan bahwa ekosistem laut lebih sensitif terhadap perubahan suhu. Laju pemanasan suhu laut mencapai pada titik mengkhawatirkan dan meningkat 4,5 kali lebih cepat dalam rentang terakhir pada periode 1987 hingga 2019. Suhu rata-rata laut pada tahun 2019 mencapai 0.075 derajat celcius di atas rata-rata tahun 1981-2019.

Coral bleaching (sumber foto: medium.com/@rizkimultimedia)

Karang menjadi organisme laut yang paling rentan dengan perubahan suhu. Terumbu karang akan memutih meskipun dengan sedikit perubahan suhu. Coral bleaching akan memperlambat pertumbuhan karang sehingga menjadi rentan penyakit dan menyebabkan kematian dalam skala besar. Indoneisa termasuk dalam segitiga terumbu karang di dunia dengan luasan hampir 50 ribu km2 atau 18% terumbu karang dunia ada di Indonesia. Kabar baiknya Kak Githa juga menyampaikan bahwa tidak ada mass coral bleaching, namun di beberapa titik masih terdapat coral bleaching di sekitar Raja Ampat.

- Pergeseran garis pantai

Indonesia menjadi negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia mencapai 99.093 km. Garis pantai Indonesia juga menjadi rumah bagi padang lamun terbesar di dunia. Namun garis pantai ini berpotensi rusak oleh abrasi air laut. Prof. Zainuri menyampaikan bahwa telah terjadi perubahan garis pantai sekitar 2.6 km dan menyebabkan tenggelamnya sekitar 3 desa di daerah Demak. Telah dilakukan pembangunan bendungan di Pekalongan, Semarang, Demak, dan Jepara untuk antisipasi terjadinya rob dan mengeliminasi genangan sehingga dapat kembali ke pantai lagi.  

Apa yang bisa kita lakukan untuk #jagalaut dan mengurangi dampak perubahan iklim?

Melihat dampak yang begitu besar akibat perubahan iklim terhadap ekosistem laut, kita perlu untuk ikut beraksi dengan melestarikan gerakan #jagalaut serta meminimalisir dampak dari perubahan iklim. Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan mulai #darirumah dengan konsisten sehingga bisa memantik gerakan-gerakan besar lainnya.  

1. Kurangi penggunaan sampah plastik dan selalu budayakan buang sampah pada tempatnya

Sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa benar-benar terurai. Sehingga perlu sekali untuk terud mendukung gerakan tanpa kantong plastik dan sudah mulai diterapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta mulai 1 Juli 2020. Gerakan larangan penggunaan plastic sekali pakai di swalayan dan oasar tradisional ini untuk bisa meningkatkan kesadaran masyarakat atas dampak limbah plastik.


Selain pengurangan penggunaan sampah plastik, perlu sekali untuk membudayakan tidak buang sampah sembarangan. Hal ini disebabkan karena sampah yang dibuang sembarangan akhirnya akan bermuara di laut dan mencemari laut serta ekosistem di dalamnya. Indonesia masih menjadi penyumbang sampah platsik terbesar ke dua di dunia setelah China. Padahal faktanya, sampah plastik sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup biota laut. Terumbu karang yang tertutup oleh plastik dapat mati karena tidak mendapatkan cukup sinar matahari untuk tumbuh. Bagaimana sampah plastik sangat berbahaya bagi terumbu karang bisa tonton video berikut.

2. Lestarikan gerakan konservasi mangrove

Pelestarian konservasi mangrove sangat diperlukan untuk memperkecil dampak abrasi dan juga menjaga keseimbangan ekosistem. Hutan bakau ini tak hanya mencegah abrasi tapi juga menjadi tempat habitat ikan, kepiting, udang untuk berkembang biak dengan baik. Tidak hanya itu, hutan mangrove juga berkontribusi untuk mencegah pemanasan global. Untuk setiap 1 Ha luas hutan mangrove dapat menyerap karbon 5x lebih banyak dibandingkan dengan hutan di daratan. Pelestarian gerakan konservasi mangrove juga turut membantu dalam menyeimbangkan iklim. Penanaman mangrove menjadi salah satu cara untuk menjaga sistem perairan darat dan laut.

3. Membangun infrastruktur pelindung pantai

Pemasangan teknologi blok beton berkait (3B) sebagai infrastruktur pelindung pantai yang dikembangkan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair) dapat mencegah terjadinya longsor dan pergeseran garis pantai akibat erosi gelombang air laut. Selain mengamankan pantai dari abrasi, teknologi ini juga berfungsi sebagai jalan akses ke laut. Teknologi Blok Beton 3B telah diterapkan di Pantai Happy Buleleng, Bali dan Pantai Daruba, Morotai Selatan. 

Teknologi 3B berongga dan bertangga (dok. Kementerian PUPR)

Keunggulan lain dari teknologi 3B memiliki sistem interlocking yang kuat dengan bahan-bahan konstruksi mudah didapatkan. Sistem teknologi 3B juga efektif dalam sistem penanganan pantai dan rayapan gelombang rendah. 

3. Bijak dalam berwisata

Bijak dalam berwisata, bukan sebuah anjuran tapi kewajiban demi menjaga kelestarian objek wisata. Bijak dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tidak menyentuh terumbu karang karena sentuhan dapat meningkatkan potensi kematian terumbu karang, cukup nikmati keindahannya dengan melihat saja. Saat menyelam usahakan tidak menggunakan sepatu katak karena juga dapat meningkatkan potensi menyentuh terumbu karang dengan tidak sengaja. Selain itu, sebelum berwisata perlu memahami dan mengenali kondisi lokal tempat wisata. Cari tahu bagaimana peraturan yang berlaku di masyarakat. 

Kak Githa saat sharing juga menyampaikan pengelola wisata juga sudah secara intensif melakukan pengawasan agar para wisatawan tidak merusak tempat wisata. Perlu kerjasama yang baik antar pengelola dan juga wisatawan agar objek wisata tetap terjaga dengan baik.

4. Menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan

Perlu sekali menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan untuk mempertahankan habitat ikan supaya tidak rusak. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendampingi para nelayan untuk melakukan peralihan dari alat tangkap tidak ramah lingkungan, seperti Cantrang, berdasarkan tiga kategori sesuai dengan ukuran kapal.


5. Meningkatkan partisipasi aktif, komunikasi dan kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat

Perlu adanya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dengan cara partisipasi aktif, komunikasi yang baik serta saling percaya dalam mewujudkan gerakan #jagalaut dan tentunya meminimalisir dampak dari perubahan iklim.

Saatnya kita untuk ikut ambil bagian dalam mendukung gerakan #jagalaut agar laut nusantara tetap lestari sehingga anak cucu kita nantinya juga bisa ikut merasakan pesona keindahan dan keistimewaan bahari yang tiada tara. Gerakan #jagalaut ini sekaligus menjadi aksi untuk meminimalisir dampak dari perubahan iklim yang makin hari makin terasa nyata. Global warming is real. Kita bisa mulai melakukan hal kecil, seperti berbagi infromasi ini misalnya. Agar makin banyak juga yang tahu dan peduli. Yuk, beraksi!

Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Kalian juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog “Perubahan Iklim” yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya bisa selengkapnya lihat di sini ya. Yuk ikutaan juga, biar makin banyak yang terinspirasi untuk peduli terhadap gerakan #jagalaut dan ikut meminimalisir dampak perubahan iklim ~ 

Referensi: 

Ali, M.N. 2020. Kota Besar di Pantai Utara Jawa Rentan Terdampak Kebaikan PermukaanAir Laut. Diakses tanggal 2 Juli 2020.

Amindoni, Ayomi. 2020. Perubahaniklim: Pesisir Indonesia terancam tenggelam, puluhan jiwa akan terdampak.  Diakses tanggal 1 Juli 2020.

Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR. 2020. Amankan Garis Pantai Indonesia, Kementrian PUPR Kembangkan Teknologi Blok Beton 3B. Diakses tanggal 1 Juli 2020.

Kuswardani, Anastasia R. 2020. Keistimewaan Laut Indonesia: Kekuatan dan Tantangannya. Diakses tanggal 1 Juli 2020.

Ita. 2020. Penelitian terbaruungkap suhu laut tahun 2019 mencapai titik terpanas. Diakses tanggal 2 Juli 2020.

Satriastanti, F.E. 2019. Bagaimana sampah plastik membunuh terumbu karang. Diakses tanggal 2 Juli 2020.

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES