Thursday, April 23, 2020

Sekelumit Cerita Beragam Beasiswa Untuk Kuliah di Korea Selatan

Hola! Sudah lama sekali rasanya ingin menuliskan hasil sharing session saya di NextTalk @madiunnextgen pada bulan september tahun lalu. Ada banyak halangan yang akhirnya baru bisa direalisasikan sekarang. Sharing session dalam serial #nexttalk saat itu memiliki tema berbagi cerita mengenai beragam beasiswa untuk bisa kuliah di Korea Selatan. 

Semenjak kecil, saya sudah bertekad untuk bisa sekolah sampai perguruan tinggi tanpa membebani orang tua. Mengingat biaya pendidikan yang makin lama makin mahal. Mendapatkan beasiswa menjadi alternatif terbaik untuk bisa meneruskan pendidikan ke jenjang tinggi tanpa membebani orang tua. Saya besekolah di Madiun dari TK, SD dan SMP lalu melanjutkan sekolah ke luar kota di SMAN 10 Malang Sampoerna Academy karena mendapatkan beasiswa Sampoerna Foundation.


Selama menempuh pendidikan master di Korea, banyak hal baru yang saya pelajari. Pengalaman survival sebagai minoritas di Korea, belajar dan berinteraksi langsung dengan penduduk lokal, merasakan kelas dan lab berstandar internasional yang sungguh sangat membantu menyelesaikan penelitian saya. Selain itu, saya juga bisa belajar budaya, merasakan beragam makanan di korea, dan explore tempat wisata dan tempat bersejarah yang ada di Korea Selatan.

Baca juga: 

Sebagai penerima beasiswa dari Program Brain Korea 21 Plus untuk studi master, saya telah mendapatkan beragam keuntungan. Sebelumnya, program beasiswa Brain Korea 21 Plus atau lebih kenal dengan BK21 ini merupakan program pengembangan sumber daya manusia yang diprakarsai oleh pemerintah korea untuk universitas dan mahasiswa terkemuka. Tujuan program BK21 Plus ini untuk menghasilkan generasi-generasi pemimpin kelas dunia dengan jalan meningkatkan infrastruktur penelitian.


Oiya, apa saja sih keuntungan yang saya dapatkan sebagai penerima beasiswa program BK21?
  1. Uang beasiswa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk PNU, jenjang master mendapatkan beasiswa sebanyak 800 rbu-1 juta won per bulan, sedangkan untuk jenjang PhD mendapatkan sekitar 1.3-1.5 juta won per bulan, tergantung ketentuan laboratorium. 
  2. Semua biaya penelitian ditanggung oleh laboratorium yang sudah termasuk dalam program BK21.
  3. Mendapatkan kesempatan untuk pendanaan mengikuti conference baik di dalam  Korea ataupun luar negeri.
Wah, enak ya pasti bisa kuliah di luar negeri? Yakin deh, pasti banyak yang mikir begitu
Alhamdulillah, enak bisa menimba ilmu di perguruan tinggi luar negeri dengan beragam hal baru yang bisa dipelajari. Namun perlu diingat bahwa banyak juga perjuangan yang harus dilakukan untuk bisa mewujudkan kuliah di luar negeri, termasuk proses persiapan berkas untuk beasiswa serta universitasnya. Banyak baca dan rajin-rajin mencari informasi jadi kunci yang sangat membantu dalam perburuan beasiswa yang diimpikan.

Apa saja program beasiswa untuk kuliah di Korea Selatan?
Untuk program beasiswa di Korea Selatan satu paket dengan pendaftaran universitasnya. Diterima program beasiswa berarti otomatis diterima program pendidikan di unversitasnya. Nah, ada beragam program beasiswa yang tersedia baik untuk jenjang diploma (D2) (associate degree), S1, S2 ataupun S3. Berikut ini beragam beasiswa untuk kuliah di Korsel baik dari pemerintah Indonesia ataupun pemerintah Korea: 




Nah, untuk #NextTalks kali ini karena waktu yang juga terbatas, saya akan membahas tiga beasiswa yang sebagian besar didapatkan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang studi di Korea Selatan.  

1. Korean Government Scholarship Program (KGSP)
Program beasiswa ini pasti sudah sangat familiar apalagi untuk teman-teman yang memang ingin sekali melanjutkan pendidikan ke negeri gingseng. Beasiswa KGSP ini merupakan beasiswa paling komplit dan menjadi incaran hampir setiap orang. Meskipun tidak untuk saya. Hhehe karena pertimbangan wajib bahasa selama satu tahun. Nah meskipun saya bukan penerima dari program beasiswa ini, banyak info yang saya dapatkan dari teman-teman di PNU sini yang menjadi awardee dari KGSP. Selengkapnya juga bisa dicek langsung di website resmi http://www.niied.go.kr

KGSP diberikan oleh pemerintah korea dan pendaftaran dibuka untuk setiap tahunnya. Untuk program beasiswa KGSP ini diharuskan mengikuti kursus bahasa Korea gratis selama 1 tahun dengan syarat lulus mendapatkan TOPIK (Test of Proficiency in Korea) semacam Test uji kemampuan bahasa korea level 3. Namun apabila sudah mendapatkan TOPIK level 3 lebih cepat dari waktu 1 tahun, bisa langsung masuk mengikuti program pendidikan universitas. 


Program KGSP ini terdapat dua jalur:
1. Melalui Kedubes korea di Jakarta dengan kuota yang diterima hanya sekitar 3 kursi untuk peserta dari Indonesia dan berlaku untuk semua jurusan, kecuali jurusan yang membutuhkan waktu tempuh lebih dari 4 tahun, seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, Arsitektur dan Farmasi.

2. Melalui jalur universitas langsung dengan kuota yang lebih banyak. Kuota untuk program beasiswa setiap tahunnya bisa dilihat langsung di panduan aplikasi beasiswa.  Jurusan yang dapat dipilih khusus untuk pendaftaran jalur universitas berhubungan dengan Ilmu Alam (Natural Science) dan Teknik (Engineering). Nah untuk jalur universitas khususnya jenjang pendidikan S2, perlu menghubungi professor pada jurusan yang diminati terlebih dahulu untuk memperbesar kemungkinan bisa lolos beasiswa.  Setelah mendapatkan izin dari prof untuk mendaftar di lab yang bersangkutan bisa melengkapi berkas persyaratan beasiswa.



2. Program Beasiswa Penelitian
Sebagian besar mahasiswa Indonesia, khususnya di PNU, mendapatkan beasiswa penelitian. Beberapa beasiswa penelitian adalah BK21 Plus seperti yang saya dapatkan. Selain itu ada beasiswa penelitian lainya yang diberikan oleh pihak kampus, salah satunya yang diberikan oleh universitas-universitas ternama seperti University of Science and Technology, ada juga dari KAIST.  Informasi mengenai beasiswa penelitian ini bisa langsung dicek di website kampus masing-masing yang diinginkan. Pihak universitas selalu update mengenai beasiswa-beasiswa yang availbale.

Nah, melalui beasiswa penelitian ini berkesempatan untuk kuliah sekaligus mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian di Government Funded National Research Institut.  Beasiswa yang diberikan juga beragam tergantung universitas dan laboratorium masing-masing. Untuk master berkisar mulai 800 won sampai bahkan ada yang mendapat 1.2 juta won per bulannya. Sedangkan jenjang S3 normalnya lebih dari 1.3 juta won per bulan. 

Menarik bukan? Nah, kalau program beasiswa penelitian ini dibuka dua kali dalam setahun, summer dan juga spring. Kalau summer bisa mulai dipersiapkan dari bulan Maret. Sedangkan kalau spring, bulan November dan Desember.

3. Posco TJ Park Foundation
Beasiswa yang diberikan  oleh salah satu yayasan perusahaan Posco (perusahaan baja terbesar ketiga di dunia) asal Korea Selatan ini mempunyai beberapa program beasiswa atau fellowship khususnya untuk mahasiswa Asian melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 ataupun S3. 

Sama seperti beasiswa lainnya, tidak hanya mendapatkan pendidikan gratis tapi juga mendapatkan uang tunjangan setiap bulannya. Sekitar 900 USD diberikan selama 4 semester untuk master dan juga PhD. Selengkapnya bisa dibuka langsung di websitenya www.postf.org. Periode aplikasi beasiswa Posco tiap tahunnya, awal bulan Maret sampai pertengahan mei untuk deadline aplikasi beasiswanya.

Sebagai scholarship hunter, supaya tidak ketinggalan beasiswa apa aja yang tersedia teman-teman bisa bikin list. Kalau saya bikin di excel lengkap dengan ketentuan dan detail beasiswanya biar bisa terus update beasiswa apa yang sedang berjalan dan bisa diapply.  The struggle is real, tho hehehe

Apa aja sih berkas yang harus disiapkan untuk apply beasiswa?
Dari 3 beasiswa yang saya jelaskan sebelumnya, overall berkas-berkas yang dibutuhkan hampir sama. Supaya maksimal dan tidak mendadak, berkasnya harus sudah disiapkan jauh-jauh hari. Berkas yang perlu disiapkan (semua berkas dalam bahasa Inggris), seperti berikut:
  1. Application form (bisa cek langsung di website pemberi beasiswa atau kampus masing-masing)
  2. Statement of Purpose
  3. (Berisi tentang self-introduction dan juga study plan à normalnya 1-2 halaman A4)
  4. Ijazah terakhir (jika belum lulus bisa pakai surat keterangan akan lulus (expected graduation))
  5. (dilegalisir oleh kampus)
  6. Official transcripts yang dikeluarkan dari universitas (dilegalisir oleh Kampus)
  7. Official English Proficiency Test Score Report (harus yang asli, tidak menerima copy)
  8. Beberapa universitas ada yang menyebutkan harus dikirim langsung dari penyelenggara test, jadi harus perhatikan baik-baik ketentuan di guidelinenya ya.
  9. Dua surat rekomendasi dari Professor dan Supervisor dalam kondisi tersegel
  10. Biasanya ada form khusus untuk surat rekomendasi ini.
  11. Non refundable application fee sebesar 80 USD atau 80,000 won
  12. Surat verifikasi kewarganegaraan, berupa passport diri dan passport orang tua, namun jika tidak ada bisa pakai surat KK yang sudah ditranslate oleh penerjemah tersumpah dan legalisir oleh notaris)
  13. Foto formal background putih atau biru ukuran 3.5 x 3.5
  14. Copy of alien registration card untuk pendaftar yang ada di Korea
  15. Publikasi Paper dan beragam penghargaan internasional

Persiapan yang matang jelas sangat menentukan hasil, pun harus ingat banyak faktor X, salah satunya doa, yang jadi penentu bisa lolos beasiswa. Nah kalau saya pribadi membuat list berkas yang disyaratkan agar tidak ada yang ketinggalan. Oiya untuk KGSP dan Posco Scholarship biasanya ada list berkas di guideline scholarship application nya.
List berkas yang harus dikumpulkan untuk mendaftar beasiswa KGSP

Apakah susah kuliah di luar negeri?
Susah nggak sih kuliah di luar negeri? Pasti pertanyaan itu yang terbayang di pikiran. Mudah dan susah sebenarnya relatif. Ketika si A bilang susah, eh ternyata si B merasa mudah atau biasa saja, tapi bisa saja si C bilang susah banget sampai depresi sendiri.  Harus diingat juga, kalau setiap orang punya kapasitasnya masing-masing.

Kalau dari segi perkuliahan, untuk S2 menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kelas. Kalau untuk jenjang S1 mostly pakai bahasa korea sebagai bahasa pengantar di kelas. Perhatikan aja sewaktu pemilihan kelas setiap awal semester ada kelas dengan pengantar bahasa inggris atau Korea.

Riset atau laboratorium, untuk mahasiswa S2 yang mendapatkan beasiswa riset wajib stay di laboratorium untuk melakukan penelitian. Masing-masing lab punya jam lab yang berbeda-beda. Kalau lab saya wajib masuk Senin-Jumat pukul 09.30 – 18.00, untuk Sabtu dan optional sesuai dengan keperluan lab saja.  Laboratoriumnya standar internasional dengan alat yang canggih dan lengkap. Untuk urusan biaya tidak perlu khawatir karena semuanya dicover oleh lab melalui pendanaan dr beasiswa yang didapatkan. Setiap minggu sekali ada lab meeting untuk update progress penelitian dan presentasi mengenai paper yang dipelajari.

Conference dalam/luar negeri dan pengalaman internasional lainnya. Setiap semester diberikan target untuk mengikuti conference baik di dalam ataupun luar negeri korea dengan full support biaya dari lab. Selain itu ada upgrading juga tiap 3 bulan bersama teman-teman satu lab.

Baca juga: 

Kebutuhan hidup, seperti makan dan beribadah, cukup menantang karena tidak semua makanan disini bisa dimakan. Tapi jangan khawatir, banyak warung Indonesia dan juga halal restaurant.  Untuk sekali makan sekitar 3-5 rbu won atau sekitar 30 – 50 rbu rupiah. Jadi kalau mau hemat biasanya masak sendiri. Tempat tinggal di Korea per bulan sekitar 200rbu-300rbu won (2.5 – 3.5 juta rupiah) namun di kamar sudah terdapat kulkas, AC, dan juga dapur terpisah.

Enak-enak aja sepertinya ya, hehehe jelas terlihat kalau enak sambil bisa jalan-jalan di negeri orang.  Namun pressurenya berbeda mulai dari adaptasi bahasa dan juga budaya yang berbeda. Tapi tenang, ada perkumpulan mahasiswa Indonesia di tiap-tiap wilayah perkuliahan di luar negeri. Termasuk di Korea, namanya perpika (perkumpulan pelajar Indonesia di Korea) serta ada juga perkumpulan mahasiswa Indonesia di masing-masing kampus. Jadi makin banyak juga teman dan relasi. Sering-sering aja ikutan kumpul sekalian melepas rindu bersama teman-teman dari Indonesia.

Baca juga: 

Life with passion, jadi pedoman saya selama ini biar terus bisa menjalani hidup dengan maksimal. Ikuti kata hati dan passion supaya kalau ada bosan yang menyapa bisa gampang buat kembali bangkit lagi. Berusaha untuk terus bisa menebar bahagia dan manfaat untuk orang-orang sekitar juga menjadi pemantik semangat biar terus dalam track yang sudah direncanakan. Semangat berbagi dan menebar bahagia~ 


4 comments:

  1. Akkkk kerennyaa dapat beasiswa! Aku selalu kagum sama kegigihan teman2 pejuang beasiswa! Juga semangat sekolah mereka! Aku pernah menemani perjuangan adikku meraih beasiswa, jujur capek banget hahaha Tapi worth to try yaaa, dan bikin bangga orang tua banget. Kalo aku lebih suka cari duit aja drpd disuruh sekolah lagi wkwkwk

    ReplyDelete
  2. MasyaAllah.. Lucky banget kayak namanya.. Semoga anak anakku bisa pergi menuntut ilmu hingga ujung dunia, tapi mbak Lucky tetap bertahan, hebat. Saya hampir nggak pernah baca tentang kuliah diluar negeri, udah abis masanya haha.. Semoga ilmu yang didapatkan membawa manfaat dan barokah, Aamiin.. Ngebayangin lab yang versi internasional itu kayak yang di drama drama nggak :D

    ReplyDelete
  3. Waaa beruntung banget mbak Lucky. Pasti selama perjalanan kuliah di korea penuh dengan lika liku suka duka ya mbak? Ya pasti ada perkumpulan pelajar sesama negara juga, bisa jadi teman dalam keluh kesah disana. Ngebayanginnya cukup rumit, ngejalaninnya pun pasti penuh dengan petualangan baru. Apa disana mbak ketemu oppa oppa boyband korean? hahaha

    ReplyDelete
  4. wah keren mba. ikut bahagia bacanya. kalo dulu aku sempet pengen ambil master di luar negeri. jurusan yg kumau adanya di inggris, malaysia, n australia. pilih yg paling deket ke malaysia. udah hunting info ke kbri-nya. lalu menguap krna abis kerja terus nikah hihihi

    ReplyDelete

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES