Saturday, January 3, 2015

Doakan saja, aku lelah



Hai langit. Selama malam. Kamu, apa kabar? Sekarang, aku menikmati dinginnya Kota Batu di sebuah villa yang tak jarang membuat bulu kuduku merinding.  Untungnya mereka baik, baik sekali padaku. Ramah tersenyum namun tatapannya tetap saja sama. Tatapan yang membidik. 

Hai langit. Sejenak ijinkan aku berbagi rasa. Rasa yang perlahan luntur. Aku rasanya belum pantas. Belum cukup dewasa. Terlalu kekanak-kanakan. Terlalu alay mungkin. Namun seperti biasanya, aku terlalu keras kepala untuk tetap merasanya.

Malam ini, pollux tak henti membujukku. Semuanya akan baik-baik saja. Semuanya akan seperti sedia kala. Kamu cukup tersenyum, cukup percaya kamu mampu melaluinya. Malu, yang teramat sangat. Bodoh, yang mungkin terlalu berlebih.  Tertawa ataupun sedih berubah dalam waktu singkat. 

Aku lelah ? Mungkin. Teramat lelah. Dan aku butuh istirahat. Butuh menerima kebodohan yang berlebih, malu yang mungkin tak kan pernah bisa hilang. Yang lain menganggap biasa? Mungkin biasa. Tapi bagiku, kejadian tadi adalah kebodohan terbesar. Dan aku menyesal melalui hari ini. Sesal yang berlebih!

Entahlah, asaku sampai batas. Doakan, besok kotak ketawa kembali bisa dibuka. Doakan saja!  Aku lelah.

No comments:

Post a Comment

COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES